Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- LinkAja mengumumkan akan terjun ke dalam pasar ekonomi syariah digital dengan meluncurkan LinkAja Syariah pada 12 November 2019. Hal tersebut dilakukan perusahaan menyusul potensi yang dimiliki Indonesia sebagai negara dengan jumlah populasi umat Islam terbesar di dunia.
Bersamaan dengan itu, Group Head Sales Channel dan Sharia Unit LinkAja Widjayanto Djaenudin menyebut akan menargetkan konversi pengguna dari LinkAja ke LinkAja Syariah sebanyak 1 juta pengguna.
"2020, kami targetkan 1 juta (pengguna) yang convert dari LinkAja ke LinkAja Syariah," ujar Widjayanto di Jakarta, Senin (16/9/2019).
Baca Juga: LinkAja Permudah Pembayaran PBB DKI Jakarta
Target tersebut, menurut Widjayanto, diperoleh dengan melihat banyaknya permintaan untuk layanan keuangan berbasis syariah dan melihat dari segi total pengguna LinkAja yang berjumlah sebanyak 30 juta.
Mendukung program pemerintah yang akan menjadikan Indonesia sebagai kiblat ekonomi syariah dunia disebut Widjayanto sebagai salah satu alasan selain memperluas layanan keuangan berbasis syariah.
Potensi pasar lain yang juga dilirik oleh LinkAja Syariah yakni 4 juta santri yang tersebar di 25 ribu pesantren, 25 juta nasabah perbankan syariah, dan 48 ribu karyawan bank syariah.
Rencananya, LinkAja syariah akan menggaet beberapa bank syariah sebagai penampung dana. Bank yang disebut Widjayanto yakni BNI Syariah, BRI Syariah, unit usaha syariah BTN, dan Bank Syariah Mandiri.
Baca Juga: Demi LinkAja, BTN Siap Caplok Perusahaan Modal Ventura dengan Harga Murah!