Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Belum lama ini, masyarakat khawatir dengan adanya 'Simjacker' yakni sebuah celah yang ditemukan pada sim card yang dapat dieksploitasi melalui sandi tertentu untuk memberikan data pengguna. Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara menyebut akan mendiskusikan masalah ini dengan operator penyedia layanan.
"Minggu ini ada ketemu dengan BRTI (Badan Regulasi Telekomunikasi Telekomunikasi Indonesia), teman-teman operator," ujar Rudiantara di Jakarta pada Selasa (17/9/2019).
Isu ini disebut Rudiantara baru diketahuinya belum lama. 'Simjacker' sendiri baru diketahui oleh Rudiantara setelah dikabari oleh operator penyedia layanan telekomunikasi.
Baca Juga: Menkominfo Mengaku Tidak Terlalu Terkesan dengan Robot AI Bernama Sophia, Kenapa?
Tambahnya, pertemuan dengan operator nantinya juga akan dihadiri oleh ahli-ahli di bidang teknologi komunikasi.
"Dalam sehari, dua hari, teman-teman operator akan bertemu dgn BRTI, minta bantuan yg ahli di bidangnya," kata Rudiantara.
Ditemui di tempat yang sama, Presiden Direktur Smartfren Indonesia Merza Fachys menyebut bahwa pertemuan nanti dengan BRTI akan membahas akar masalah dari 'Simjacker'.
Menurut Merza, dirinya belum bisa memastikan kapan persoalan mengenai 'Simjacker' ini akan selesai.
Baca Juga: Menkominfo Ajak Kencan Robot AI Bernama Sophia
"Baru menyelidik sama tim-tim teknis. Saya belum lihat laporan, makanya ketemu nanti duduk bersama BRTI dan tim ahli kita cari masalahnya," ujar Merza di Jakarta pada Selasa (17/9/2019).
Tambahnya, pihak operator nanti akan fokus untuk produk sim card terlebih dahulu karena produk e-Sim belum begitu banyak populasinya.