Selasa 01 Oct 2019 04:09 WIB

Sudah Berinvestasi di Peer to Peer Lending Indonesia?

Kehadiran fintech jadi lentera masyarakat untuk alternatif dalam berinvestasi.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Sudah Berinvestasi di Peer to Peer Lending Indonesia?. (FOTO: Unsplash/Rawpixel)
Sudah Berinvestasi di Peer to Peer Lending Indonesia?. (FOTO: Unsplash/Rawpixel)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Investasi kian dilirik oleh banyak kalangan. Tak hanya bagi mereka yang berduit, tetapi juga karyawan dengan gaji minimalis hingga generasi milenial yang berasal dari kalangan mahasiswa. Terlebih investasi banyak menawarkan keuntungan lebih.

Seiring berkembangnya teknologi dan peningkatan penggunaan internet, jenis investasi pun semakin beragam, diantaranya adalah dengan adanya layanan teknologi keuangan atau financial technology (fintech) yang terus tumbuh pesat.

Kehadiran fintech pun menjadi lentera bagi masyarakat untuk menjadikan alternatif dalam berinvestasi. Jika selama ini masyarakat menggantungkan investasinya kepada layanan keuangan konvensional yang harus datang ke kantor pelayanan, kini dengan adanya fintech masyarakat sudah dapat berinvestasi dengan berbekal ponsel pintar (smartphone).

Salah satu jenis investasi yang menarik untuk digeluti saat ini adalah Fintech Peer to Peer Lending Indonesia. Kenapa memilih peer to peer lending? Karena jenis investasi di peer to peer lending memberikan kemudahan dan keuntungan yang lebih besar. Jangan lupa faktor keamanannya, yakni pastikan peer to peer lending yang dipilih untuk berinvestasi sudah resmi dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Selain itu, rekam jejak peer to peer lending pun telah lama muncul di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris yang telah memimpin pertumbuhan peer to peer lending dengan preseden baik. Sehingga kemunculan fintech peer to peer lending menjadi momentum baik yang harus dimanfaatkan oleh berbagai kalangan untuk mengembangkan dananya dengan menjadi pemberi dana pinjaman (lender) atau sama halnya berinvestasi.

Apakah yang dimaksud Fintech Peer to Peer Lending?

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah mengeluarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) nomor 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi di penghujung Desember 2016. Dalam POJK tersebut, layanan pinjam meminjam berbasis teknologi informasi didefinisikan sebagai penyelenggaraan layanan jasa keuangan untuk mempertemukan pemberi pinjaman (lender) dengan penerima pinjaman (borrower) dalam rangka melakukan perjanjian meminjam dalam mata uang rupiah secara langsung melalui sistem elektronik dan menggunakan jaringan internet.

Konsep mudah untuk menjawab: apa itu peer to peer lending? Peer to peer lending platform dasarnya adalah marketplace yang berfungsi sebagai tempat pertemuan antara pemilik dana dan calon peminjam. Jika biasanya marketplace yang umum seperti Tokopedia atau Bukalapak mempertemukan penjual dan pembeli dengan transaksi yang terjadi adalah jual beli produk dan jasa. Maka peer to peer lending platform merupakan marketplace yang mempertemukan pemilik dana dan calon peminjam sehingga yang menjadi dasar transaksi adalah "uang" atau "pinjaman".

Berdasarkan POJK nomor 77 tahun 2016, semua platform Peer to Peer Lending Indonesia wajib memperoleh status "Terdaftar dan Diawasi" di OJK agar dapat menjalankan kegiatan operasional di wilayah Indonesia. Tercatat, per Agustus 2019, ada sebanyak 127 fintech peer to peer lending yang sudah resmi terdaftar dan diawasi oleh OJK termasuk PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia atau Akseleran.

Berani Akselerasi Menjadi Pemberi Dana atau Pendana (Lender) di Akseleran

Menjadi pendana di Akseleran tentu akan memperoleh sejumlah keuntungan, antara lain

1. Rata-rata Imbal Hasil 18%-21% per Tahun

Anda bisa memperoleh rata-rata imbal hasil sebesar 18%-21% per tahun dengan berinvestasi di Akseleran. Dengan rata-rata imbal hasil investasi sebesar 18%-21% per tahun, tentu nilainya empat hingga lima kali lipat lebih besar dibandingkan dengan deposito.

2. Investasi Mulai dari Rp100 Ribu

Untuk Anda yang masih berpikir bahwa investasi itu mahal, tampaknya sudah harus membuang jauh-jauh pemikiran tersebut. Buat Anda yang ingin memulai investasi dengan nilai nominal tidak terlalu tinggi maka peer to peer lending Akseleran paling cocok karena terjangkau oleh semua orang dengan mulai dari Rp100 ribu hingga tak terbatas sesuai kecukupan dana yang dimiliki oleh si pendana yang bersangkutan. Tujuan investasi dengan nilai nominal mulai dari Rp100 ribu ini sekaligus untuk mewujudkan visi Akseleran, yakni Inklusi Keuangan menjadi realitas.

Khusus untuk Anda yang baru pertama kali ingin menjadi pendana dan melakukan investasi di Peer to Peer Lending Akseleran bisa menggunakan kode referal WE100 untuk mendapatkan langsung saldo gratis investasi sebesar Rp100 ribu.

3. Ada Asuransi Kredit

Biasanya seorang investor sudah mengetahui aturan dalam berinvestasi, yakni risiko yang tinggi sesuai dengan keuntungan yang didapat, dan sebaliknya. Hal ini juga berlaku saat berinvestasi di peer to peer lending Indonesia. Risiko pada investasi di peer to peer lending, antara lain risiko gagal bayar dari peminjam atau pelaku usaha (borrower). Di Akseleran, selain adanya proses credit scoring yang merupakan hal penting dari sisi peminjam di mana investor dapat melihat credit scoring peminjam, sebuah ukuran risiko dari peminjam agar investor dapat cepat memilih peluang investasi dengan tingkat risiko yang sesuai dengan preferensi masing-masing investor tetapi juga adanya asuransi kredit.

Asuransi kredit di Akseleran adalah sebuah proteksi yang dapat menekan risiko gagal bayar dari peminjam dengan jaminan pengembalian dana hingga 85% dari tunggakan pokok. Asuransi kredit berlaku untuk semua kampanye pinjaman yang memiliki logo atau tanda "Proteksi Asuransi" dan nantinya proteksi asuransi kredit akan diberlakukan ke seluruh kampanye pinjaman yang ada di Akseleran. Sehingga dengan berinvestasi di Akseleran, Anda akan memperoleh keuntungan yang menarik dengan tingkat risiko yang terukur. Informasi selengkapnya silahkan cek di sini

4. Kebebasan Memilih Peluang dan Diversifikasi

Untuk berinvestasi di peer to peer lending Akseleran, Anda diberikan kebebasan untuk memilih mengembangkan dana di kampanye pinjaman yang sedang berlangsung. Dengan adanya beberapa pilihan kampanye pinjaman tersebut, Anda sebagai pendana (lender) wajib untuk melakukan diversifikasi investasi, yakni suatu penyebaran investasi ke beberapa peluang yang ada.

Diversifikasi ini bertujuan untuk menghindari risiko yang ada. Ada pepatah bijak dalam berinvestasi mengatakan jangan menaruh telur dalam satu keranjang selain dapat mengurangi risiko portofolio yang ada juga menghasilkan keuntungan yang semakin optimal.

Daftar Sekarang Menjadi Pendana di Akseleran

Anda bisa mengakses website Akseleran di www.akseleran.co.id atau dengan mengunduh aplikasi akseleran di Google Play Store untuk perangkat Android atau di Apple App Store untuk perangkat iOS dan melakukan registrasi. Buat yang pertama kali menjadi pendana di Akseleran, silahkan gunakan kode referal WE100 untuk mendapatkan saldo gratis investasi sebesar Rp100 ribu.

Akseleran sudah terjamin keamanannya, karena selain terdaftar dan diawasi oleh OJK juga sudah tersertifikasi oleh ISO27001 Full Scope. Di samping itu, lebih dari 98% nilai portofolio pinjaman borrower di Akseleran adalah beragunan. Tercatat, hingga pertengahan September 2019, Akseleran sudah menyalurkan total pinjaman secara kumulatif sebesar Rp706 miliar yang disalurkan kepada 1.600 pinjaman dengan jumlah pendana sudah lebih dari 200 ribu yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Untuk kamu yang tertarik menjadi pendana (lender) bisa langsung menghubungi Eben (+62811-9300443) atau Fariz (+62812-1111-9440) dan jika untuk peminjam (borrower) kamu bisa menghubungi Karina (+62815-1869-896) atau Emirza (+62812-8430-0520). Anda juga bisa menghubungi Akseleran via email ke cs@akseleran.com

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement