Jumat 04 Oct 2019 01:01 WIB

Terlilit Masalah Regulasi, Dua Lembaga Keuangan Raksasa Ini Batal Dukung Cryptocurrency Facebook?

Pendukung keuangan Libra tak ingin terlibat dalam pengawasan para regulator.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Terlilit Masalah Regulasi, Dua Lembaga Keuangan Raksasa Ini Batal Dukung Cryptocurrency Facebook?. (FOTO: REUTERS/Dado Ruvic)
Terlilit Masalah Regulasi, Dua Lembaga Keuangan Raksasa Ini Batal Dukung Cryptocurrency Facebook?. (FOTO: REUTERS/Dado Ruvic)

Warta Ekonomi.co.id, Surakarta

Visa, Mastercard, dan mitra keuangan utama lain dilaporkan kembali mempertimbangkan keterlibatan dengan mata uang kripto Facebook, Libra, menurut Wall Street Journal.

Pendukung keuangan Libra tak ingin terlibat dalam pengawasan para regulator, namun tak bisa juga menolak permintaan Facebook untuk mendukung poryek itu secara terang-terangan.

Menanggapi laporan WSJ, Kepala Pengawas Proyek Libra dari Facebook, David Marcus menyindir, “kami tak sadar kalau ada perusahaan yang ragu untuk mendukung Libra. Justru, kami sangat percaya diri mengatasi kekhawatiran atas hadirnya Libra.”

Baca Juga: Rilis Tahun Depan, Kok Aturan Cryptocurrency Facebook Masih Gantung?

Sebelumnya, eksekutif kebijakan dari Asosiasi Libra dan 24 pendukung mata uang kripto itu dipanggil ke pertemuan dengan petinggi Amerika Serikat pada pekan lalu, seperti dilansir dari Reuters (2/10/2019).

Secara terpisah, Bloomberg melaporkna, PayPal Holdings Inc dan Stripe Inc juga menjadi ragu untuk bergabung dalam Asosiasi Libra.

Facebook mengumumkan rencana peluncuran mata uang digital pada Juni 2020, bermitra dengan anggota lain dari Asosiasi Libra. Namun, rencana itu disambut oleh keraguan para otoritas dan politikus global, bahkan Prancis dan Jerman berniat memblokir Libra di Eropa.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement