Sabtu 05 Oct 2019 06:47 WIB

Bukalapak Kedatangan Investor Korsel, Valuasi Meninggi

Modal baru ini membawa valuasi perusahaan melampaui US$2,5 miliar

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Bukalapak Kedatangan Investor Korsel Lagi, Valuasinya Makin Meninggi. (FOTO: WE)
Bukalapak Kedatangan Investor Korsel Lagi, Valuasinya Makin Meninggi. (FOTO: WE)

Warta Ekonomi.co.id, -- Salah satu unicorn Indonesia di bidang e-commerce, Bukalapak baru saja mengumumkan telah menerima kucuran investasi baru dari Shinhan GIB, anak usaha bank Korea Selatan Shinhan Financial Group.

Meski tak mengungkap jumlah detail dana segar tersebut, perusahaan yang didirikan Achmad Zaky bersama Fajrin Rasyid ini membeberkan, suntikan modal baru ini membawa valuasi perusahaan melampaui US$2,5 miliar atau setara Rp35 triliun.

Dalam pernyataannya, Bukalapak mengatakan akan memanfaatkan investasi segar ini untuk melaksanakan rencana jangka panjang dan strategi bisnisnya.

Baca Juga: Mantan PM Australia Sambangi Bukalapak Bahas Soal...

Selain Shinhan GIB, investor terdahulu PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) turut berpartisipasi dalam pendanaan Seri F ini, mengutip laman Kr-Asia (4/10/2019).

Bukalapak sebelumnya telah mengumpulkan pendanaan dari sejumlah investor, seperti Ant Financial, Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund (usaha patungan Mirae Financial Group Seoul dan Naver), GIC, dan Grup Emtek.

Berdasar keterbukaan informasi di BEI tertanggal 27 Mei 2019, PT Kreatif Media Karya (KMK) tercatat menguasai 35,17% saham Bukalapak. Sebesar 99,9% saham KMK sendiri dimiliki oleh Emtek.

Ini merupakan pendanaan kedua Bukalapak di tahun ini. Pada Januari 2019, Bukalapak mengumumkan investasi sebesar US$50 juta atau sekitar Rp706,6 miliar, yang dipimpin oleh Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement