EKBIS.CO, WASHINGTON--Perusahaan finansial teknologi Paypal menjadi anggota pertama Asosiasi Libra yang meninggalkan proyek mata uang digital dari Facebook. Paypal mengatakan akan meninggalkan Libra dan fokus pada bisnis inti mereka.
"Kami tetap mendukung aspirasi Libra dan menantikan dialog selanjutnya dalam mencari cara untuk bekerja sama di masa mendatang," kata Paypal dalam pernyataan mereka, Sabtu (5/10).
Asosiasi Libra yang bermarkas di Jenewa, Swiss mengatakan mereka menyadari tantangan yang mereka hadapi dalam upaya 'merekonfigurasi ulang' sistem finansial. Libra mengakui akan sulit mengubah sistem finansial yang berpihak kepada orang dan bukan pada institusi.
"Bagi kami komitmen kepada misi lebih penting daripada apa pun, kami lebih baik mengetahui kurangnya komitmen itu dari sekarang, dibanding nanti," kata Asosiasi Libra, dalam pernyataan mereka.
Sementara Facebook Inc yang membentuk asosiasi itu menolak berkomentar. Perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg itu mengumumkan bersama beberapa anggota Asosiasi Libra lainnya mereka akan meluncurkan Libra pada Juni 2020.
Namun proyek itu sudah menghadapi masalah karena banyak pemerintah yang skeptis dengan ide ini. Pada pekan lalu dilaporkan Facebook akan menunda peluncuran Libra untuk mengatasi kekhawatiran pemerintah di seluruh dunia.
Surat kabar AS Wall Strett Journal melaporkan Visa dan Mastercard juga mempertimbangkan kembali keterlibatan mereka di Libra. Dua perusahaan finansial itu tidak ingin menarik pengawasan ketat pemerintah.
Pada bulan lalu Prancis dan Jerman berjanji untuk memblokir Libra untuk beroperasi di Eropa. Mereka justru mendukung pengembangan mata uang kripto berbasis publik. Dengan keluarnya Paypal maka anggota Asosiasi Libra tinggal 28 entitas. Termasuk Uber Technologies Inc, Lyft Inc dan Spotify Technologies.
"Kami menantikan rapat pertama Dewan Libra dalam 10 hari ke depan dan kami akan membagikan perkembangannya, termasuk detail 1.500 entitas yang mengisyaratkan tertarik untuk berpartisipasi," cicit Asosiasi Libra di Twitter.