Warta Ekonomi.co.id --- WeWork dilaporkan akan memangkas 500 posisi dalam divisi teknologi sebagai kelanjutan krisis yang dialami oleh perusahaan, setelah gagal melantai di bursa dan ditinggal oleh kepala eksekutifnya.
Perusahaan diperkirakan akan memecat 350 karyawan, menurut The Information. Pemangkasan awal akan menimpa tim rekayasa perangkat lunak, manajemen produk, dan data sains.
"Sementara, 150 karyawan lain berpotensi dibubarkan karena WeWork ingin menjual beberapa aset, termasuk Managed by Q, Teem, SpaceIQ, Conductor, dan Meetup," kata TechCrunch dalam laporannya, dikutip Kamis (9/10/2019).
Baca Juga: Sudah Dipecat, Mantan Bos WeWork Ternyata Masih 'Ngutang'
Bermarkas di New York, WeWork memiliki sekitar 15.000 karyawan dan diprediksi memecat 2.000 karyawan untuk memotong biaya operasional.
Setelah menunda rencana IPO, WeWork berencana merealisasikannya pada 2020. Perusahaan juga tengah bernegosiasi dengan JPMorgan untuk suntikan dana baru, demi mengganti modal kerja yang batal didapatkan dari IPO.
Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, WeWork tidak segera menanggapi permintaan komentar.