EKBIS.CO, JAKARTA -- Sekjen Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto menilai ada banyak solusi dan jurus yang bisa dilakukan untuk mendongkrak produksi mempercepat eksplorasi migas nasional. Pertama, kata dia, eksplorasi minyak dan gas (migas) dari dana Komitmen Eksplorasi Migas dan “Komitmen Kerja Pasti” (KKP) eksplorasi yang sudah tersedia sebesar lebih dari 2,5 miliar dolar AS dinilai segera dipercepat.
Kedua, Djoko mengusulkan, perlunya percepatan pelaksanaan Enhance Oil Recovery (EOR). "Enhance Oil Recovery (EOR) merupakan teknologi yang dapat meningkatkan produksi dan lifting minyak yang ada. Teknologi ini harus segera digunakan, sebab saat ini lifting minyak baru mencapai setengahnya," ungkap Djoko yang pernah menjabat sebagai pimpinan di SKK Migas dan BPH Migas itu, Sabtu (19/10).
Ketiga, lanjut dia, peningkatan produksi dan percepatan eksplorasi migas bisa dilakukan dengan memangkas perizinan dan peraturan yang menghambat investasi. Menurut dia, masalah perizinan seperti peraturan daerah merupakan hambatan yang harus segera diselesaikan.
"Jika masalah perizinan ini tak dipangkas, maka minat investor untuk menanamkan modalnya di sektor migas terus menurun," kata Djoko.
Mantan dirjen Migas Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) itu menambahkan yang keempat, menurtnya perlunya membangun sistem online untuk koordinasi antar-kementerian, baik di pusat mau daerah agar proses perizinan bisa lebih cepat. Di era Revolusi Industri 4.0 ini, kata dia, sistem perizinan harus lebih sederhana dan cepat. "Sistem online perizinan kuncinya," kata Pengurus Pusat IATMI (Ikatan Ahli Teknik Minyak Indonesia) itu.
Ia optimistis dengan keempat terobosan itu, produksi dan eksplorasi migas di Tanah Air bisa semakin meningkat dan cepat. Djoko menaruh perhatian besar terhadap pengembangan sektor minyak dan gas di Tanah Air. "Sampai saat ini, baru separuh cadangan minyak yang dimiliki Indonesia yang dieksplorasi," ujar
Selama kariernya selama tiga dekade di sektor migas, sosok Djoko Siswanto telah menorehkan sederet pencapaian.
Djoko tercatat telah menciptakan finalisasi formula perhitungan Alpha BBM bersubsidi. Selain itu, ia juga aktif menciptakan SOP verifikasi volume BBM bersubsidi. Djoko juga aktif menciptakan SOP verifikasi BBM Non-Subsidi dan SOP verifikasi penjualan dan pengangkutan Gas Bumi melalui Pipa dalam rangka pemungutan Iuran (PNBP).