Warta Ekonomi.co.id, -- Perusahaan keamanan Inggris, Upstream melaporkan, aplikasi Android dengan 40 juta pengguna telah terlibat dalam transaksi mencurigakan tanpa izin pengguna. Namanya, Snaptube, memungkinkan pengguna mengunduh video apapun dari Youtube.
Upstream telah memblokir 70 juta transaksi penipuan yang berasal dari Snaptube dalam enam bulan terakhir. Jika tak diblokir, pengguna akan mengalami kerugian.
“Sebanyak 4,4 juta konsumen akan diperas lebih dari US$90 juta dolar untuk layanan digital premium yang tak pernah mereka pesan,” kata Upstream, dikutip dari ZDNet, Senin (21/10/2019).
Baca Juga: Dear Android User, Cepat Hapus 15 Aplikasi Merugikan Ini!
Baca Juga: Ashiap, Huawei Siap Tantang Dominasi Android Mbah Google Pakai 'Senjata' Ini
Selain masalah itu, Snaptube juga mengklik iklan latar secara otomatis, memperkaya para peretas yang menjadi pelaku di balik penyebaran malware.
CEO Upstream, Guy Kried mengatakan, “aplikasi video itu secara harfiah menunjukkan aktivitas latar belakang yang mencurigakan. Kami blokir ancaman baru setiap hari.”
Ia pun meminta para pengguna untuk berhati-hati terhadap aplikasi Snaptube, sebab aplikasi itu berpotensi memeras tagihan telepon pengguna.
Snaptube dikembangkan oleh Mango SDK yang juga mengembangkan Vidmate. Pengguna di Brasil, Mesir, Sri Lanka, Malaysia, dan Afrika Selatan terkena dampak masalah Snaptube.
Lebih lanjut, ternyata aplikasi itu tak terdaftar di Google Play Store dan ditawarkan oleh pihak ketiga.
Ini bukan pertama kalinya Snaptube terlibat dalam kasus negatif. Kembali pada Februari, perusahaan keamanan Sophos juga menuding Snaptube terlibat dalam penipuan terkait iklan. Sejak Februari lalu, Snaptube telah diperbarui lebih dari 3 ribu kali.
Menurut situs web resmi Snaptube, aplikasi, yang dikembangkan oleh perusahaan China Mobiuspace, memiliki 40 juta pengguna harian aktif dan telah mengumpulkan 15 juta suka.