EKBIS.CO, AMBON -- Kepala Divisi Regional (Divre) Perum Bulog Maluku, Asmal mengatakan pihaknya mendatangkan 1.000 ton beras asal Jawa Timur. Hal tersebut untuk menjaga ketersediaan stok di gudang.
"Beras tersebut sekarang ini masih dalam perjalanan menuju Ambon, nanti setelah pembongkaran akan ditempatkan di gudang Air Salobar, Kota Ambon," ujarnya di Ambon, Jumat (25/10).
Jadi ke depan, kata Asmsl, posisi stok beras milik Bulog Maluku terus bertambah, karena memang stok harus tetap tersedia. Paska gempa tanggal 26 September 2019, banyak bantuan-bantuan berupa beras kepada masyarakat yang terkena dampaknya.
Pemerintah maupun swasta dan LSM yang memberikan bantuan banyak membeli beras Bulog Maluku. Di antaranya anggota DPRD Anna Latuconsina membeli 5 ton beras untuk masyarakat yang terkena gempa.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), termasuk Perum Bulog dengan program BUMN Hadir untuk Negeri pun menyumbangkan Rp 150 juta dalam bentuk kebutuhan pokok," tambahnya.
Asmal mengakui pihaknya juga khawatir stok menipis. Karena itu sekarang ini memanfaatkan gudang Bulog di Pulau Buru yang selama ini menampung beras hasil pembelian petani setempat untuk dijadikan stok guna mengisi permintaan pasar.
Lebih dari itu, Bulog tetap membeli guna menambah stok. Hal itu dilakukan walaupun stok beras Bulog Maluku saat ini terbilang cukup banyak, yakni 8.000 ton yang tertampung di semua gudang milik Bulog yang ada di Maluku dan Maluku Utara.
Asmal menambahkan, Bulog Maluku sampai sekarang juga masih melaksanakan operasi pasar khusus. Operasi pasar dilakukan bekerja sama dengan sejumlah pedagang, menjual beras Rp 10 ribu per kg sesuai keputusan yang berlaku.