Ahad 27 Oct 2019 03:58 WIB

Utomodeck Perkenalkan Konsep Keamanan Kerja Terintegrasi

Menurut data BPJS Ketenagakerjaan pada 2018, kecelakaan kerja meningkat 40%

Rep: Herning Banirestu(swa.co.id)/ Red: Herning Banirestu(swa.co.id)
Utomodeck
Utomodeck

Menurut data BPJS Ketenagakerjaan pada 2018, kecelakaan kerja meningkat 40% dibanding tahun sebelumnya. Sebanyak 30% dari kecelakaan tersebut karena jatuh dari ketinggian.

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pembangkit listrik tenaga surya atap, Utomodeck bertanggung jawab agar setiap pekerja di kliennya yang mengerjakan pemasangan dan perawatan tenaga surya yang dipasang di ketinggian terjaga keselamatannya. Untuk itulah diadakan sosialisasi pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada para rekanannya.

Utomodeck merupakan perusahaan pemegang Guinness World Record sebagai produsen atap terpanjang di dunia dengan business unit nya antara lain atap dan dinding metal, structural solutions, PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya), yang saat ini juga mengembangkan sarana sistem pendukung khususnya untuk mendukung tren penggunaan atap dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya.

Anthony Utomo, Direktur Pengelola Gruo Utomodeck , mengatakan, langkah perusahaan ini sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No 49 Tahun 2018 yakni dengan pengaman kejatuhan permanen di atas bangunan atau lazimnya dikenal dengan konsep Fall Protection System atau pengaman kejatuhan yang diamanatkan oleh regulasi untuk setiap kegiatan yang berisiko kejatuhan yakni melalui peraturan Menteri Tenaga Kerja No 19 Tahun 2016.

"Kami bersama mitra prinsipalnya MSA Latchways melaksanakan capacity building menghadirkan tenaga ahli pengaman kejatuhan kelas dunia yakni Andrew Pass dari UK khususnya untuk konsep Design for Safety kepada stakeholders yakni pengembang, arsitek maupun regulator dimana aspek K3 telah diperhitungkan sejak dini pada tahap perencanaan sebuah bangunan," ujarnya di Ritz Carlton Mega Kuningan (24/10/2019).

Konsep ini meningkatkan partisipasi yang lebih luas dari stakeholder perencanaan bangunan, bukan hanya manajer proyek ataupun manajer K3 namun juga melibatkan para arsitek, pemilik bangunan, main-contractor maupun sub-contractor. Dalam kesempatan ini pula, MSA Safety bersama Utomodeck memperkenalkan produk engineered lifeline system untuk mendukung konsep Design for Safety.

Engineered lifeline system dapat menjadi salah satu solusi dalam memberikan akses serta keamanan pada pekerjaan yang memiliki risiko kecelakaan kerja jatuh dari ketinggian. Aplikasi studi kasus desain ini telah diterapkan di berbagai bangunan dengan arsitektural yang unik di Indonesia seperti Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, Stasiun Layang MRT Jakarta, Stasiun LRT Jakarta, Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati serta berbagai bangunan industri  lainya.

Acara ini turut dihadiri oleh para arsitek bangunan, pemilik bangunan, konsultan perencana, pegiat K3, dan juga regulator. Hal ini dimaksudkan agar para stakeholder tersebut dapat memahami lebih luas mengenai pentingnya aspek K3 ini direncanakan sejak tahap perencanaan dan juga bagaimana mereka dapat berpartisipasi dalam mendukung pengurangan angka kecelakaan kerja di Indonesia.

Selain itu, best practice sharing dari tenaga ahli Fall Protection dari UK Andrew Pass selaku Global Engineering Manager, MSA Safety mengenai penerapan konsep Design for Safety yang telah diterapkan di berbagai negara diharapkan dapat memberikan sudut pandang yang lebih luas sehingga konsep ini bisa diterapkan di Indonesia.

 

www.swa.co.id

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan swa.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab swa.co.id.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement