Warta Ekonomi.co.id, Surakarta
Pekan lalu, Mark Zuckerberg membeberkan alasan Facebook tak menyensor iklan politik; sesumbar kalau platform-nya mengutamakan kebebasan berpendapat. Pernyataan Zuckerberg mengundang kritik dari Pendiri Twitter, Jack Dorsey.
Dorsey menilai, Facebook memiliki celah dan kekurangan besar dalam upaya menegakkan kebebasan berbicara.
"Kita bicara tentang (kebebasan) pidato dan ekspresi, tapi tak bicara jangkauan dan amplifikasinya, padahal itu tidak dibicarakan (oleh) Zuckerberg dalam pidatonya," kata Dorsey, dikutip dari Sputnik News, Senin (28/10/2019).
Baca Juga: Video Panas Mirip Dirinya Beredar di Twitter, Gisel Akan Lakukan. . .
Baca Juga: Enggak Nyangka! Begini Kehidupan Liar CEO Twitter Jack Dorsey
Tak hanya itu, ia juga mengecam pernyataan Zuckerberg soal Facebook yang dilahirkan sebagai tanggapan terhadap Perang Irak. Dorsey bilang, "ada sejumlah sejarah revisionis dalam dongeng yang ia (Zuckerberg) ceritakan dan itu menghapus tujuan yang sebenarnya."
Ditanya mengenai adakah rencana untuk bergabung dengan Asosiasi Libra, Dorsey dengan tegas berkata tidak.
"Sebetulnya mereka tak membutuhkan mata uang kripto untuk mencapai tujuannya. (Rencana) itu lahir dari niat perusahaan. Itu tak sesuai dengan yang saya yakini secara pribadi," katanya lagi.