EKBIS.CO, JAKARTA -- Setelah berekspansi ke Singapura, Thailand, dan Vietnam, Gojek berencana untuk memperluas layanan perusahaannya ke tiga negara lain pada 2020. Dua negara yang masuk dalam daftar Gojek untuk ekspansi layanannya adalah Malaysia dan Filipina.
"Mudah-mudahan tahun depan nambah dua atau tiga (negara) lagi tahun depan," ujar co-CEO Gojek Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo dalam temu media pada perayaan Hari Ulang Tahun ke-9 Gojek di Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan tengah melakukan persiapan untuk masuk ke dua negara tersebut. Di Filipina, Gojek sudah meluncurkan layanan pembayaran.
"Tapi layanan Gojek belum," kata Andre.
Andre berharap layanan Gojek yang ada di Indonesia juga dapat digelar di negara lain.
Gojek, lanjut Andre, telah berkomunikasi dengan para pemimpin negara tujuan ekspansi untuk memilih layanan yang cocok di negara tersebut.
"Apa yang sudah kami pelajari selama lima tahun, layanan kami cocok untuk negara berkembang dengan isu efisiensi infrastruktur negara tersebut dan kesempatan membantu UMKM atau orang yang belum pernah melakukan layanan keuangan, sudah cocok sekali di Asia Tenggara," ujar Andre.
Di Singapura misalnya, Gojek fokus dalam layanan transportasi karena peningkatan kebutuhan masyarakat untuk pindah dari satu titik ke titik lain. Sementara, layanan pesan antar-makanan diklaim cocok untuk pasar Vietnam.
Data internal Gofood di pasar internasional menyebutkan, layanan pesan antar-makanan Go-Viet diklaim telah memimpin pasar pengantaran makanan sejak diluncurkan pada November 2018 di Ho Chi Minh City, dan Maret 2019 di Hanoi.
Andre mengatakan 20 persen dari total pelanggan layanan Gojek berasal dari luar negeri.
"Ke depan, kami punya mimpi agar kontribusi layanan dari negara lain bisa 50:50," katanya.
Gojek telah diunduh lebih dari 155 juta kali, dengan 29,2 juta pengguna aktif bulanan di Indonesia, 800 ribu pengguna aktif bulanan di Singapura. Kemudian, dua juta pengguna aktif bulanan di Thailand dan 4,3 juta pengguna aktif bulanan di Vietnam.