Rabu 06 Nov 2019 12:53 WIB

Jokowi ke Perbankan: Jangan Biayai yang Besar-Besar Saja

Perbankan masih minim membiayai sektor UMKM.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Friska Yolanda
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Tahun 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Tahun 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (6/11/2019).

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta perbankan untuk memberikan porsi pembiayaan lebih besar kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Jokowi meminta perbankan untuk bisa mendorong pemerataan ekonomi, tak hanya di kalangan ekonomi atas namun juga menengah ke bawah. Apalagi, pelaku UMKM di Indonesia terbilang besar yakni 60 juta unit.

"Di tengah melambatnya ekonomi dunia, perbankan harus mendorong penyaluran kredit ke UMKM. Berikan prioritas ke sana. Saya ajak semuanya jangan hanya membiayai yang besar-besar saja. Memang enak membiayai yang besar-besar itu. Saya tahu," kata Jokowi dalam pembukaan Indonesia Banking Expo 2019, Rabu (6/11).

Baca Juga

Jokowi meminta perbankan untuk lebih banyak memberi porsi penyaluran kredit untuk UMKM. Ia pun menyindir peran perbankan yang masih minim dalam menyentuh sektor UMKM ini. Menurutnya, baru BRI yang secara konsisten memberi porsi besar untuk kredit UMKM.

"Kawal mereka yang mikro dan kecil ini. Gedhe banget jumlahnya, data saya, ada 60 juta (UMKM). Berikan. Jangan yang ngurus hanya BRI saja. Yang lain, urus itu yang kecil-kecil yang ada di daerah, pelosok," kata Jokowi.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pada Agustus 2019 tumbuh 13,3 persen secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 1.035,5 triliun. Adapun realisasi tersebut lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang naik 11,6 persen (yoy) menjadi Rp 1.018,4 triliun.

Namun, kredit skala usaha mikro dan kecil masing-masing tumbuh melambat. Untuk kredit mikro per Agustus 2019 tumbuh sebesar 15,4 persen (yoy) menjadi Rp 261,7 triliun, lebih rendah dari pertumbuhan per Juli 2019 yang sebesar 15,9 persen (yoy) senilai Rp 260,4 triliun.

Sementara kredit skala usaha kecil juga mengalami perlambatan pertumbuhan per Agustus tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 11,8 persen (yoy) menjadi Rp 318,7 triliun. Pertumbuhan tersebut melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada Juli 2019 sebesar 11,9 persen (yoy) sebesar Rp 316,0 triliun. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement