Rabu 13 Nov 2019 01:20 WIB

Saham Amazon Terpuruk, Jeff Bezos Tetap Santai

Saham perusahaan raksasa Amazon belakangan ini menunjukkan penurunan.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
.
.

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Saham perusahaan raksasa Amazon belakangan ini menunjukkan penurunan. Namun, sebagai pemimpin perusahaan, Jeff Bezos harus tetap tenang dan memberikan motivasi kepada karyawannya untuk tidak resah.

Bezos merupakan sosok pemimpin yang visioner. Namun, ia mampu menasihati karyawannya untuk tidak khawatir terhadap pasang surut kinerja saham perusahaannya saat ini.

Disaat saham Amazon tengah terkapar seperti saat ini, Bezos selalu mengatakan kepada karyawannya, “Saya menyukai bisnis kami, dan saya menyukai dasar-dasar bisnis kami. Tetapi saya juga tahu bahwa harga saham terputus dari apa yang kami lakukan sehari-hari," jelas Jeff Bezos, seperti yang dilansir dari CNBC (12/11/2019).

Baca Juga: Punya 11 Kamar Tidur dan 25 Kamar Mandi, Rumah Bos Amazon Kayak Istana!

Motivasi itu ia dapat karena dirinya mencontoh investor terkenal, Benjamin Graham. Ia melihat sosok Graham yang mengingatkan karyawannya dengan mengingatkan tujuan jangka panjang perusahaannya.

"Kita harus mengingat kutipan hebat dari Benjamin Graham: Dalam jangka pendek, pasar saham adalah mesin pemilihan, dalam jangka panjang, ini adalah mesin penimbang," ucap Jeff Bezos.

Tahun ini bukan kali pertamanya saham Amazon mengalami penurunan. Pada tahun 2000, sahamya sempat turun 80 persen, tetapi Jeff Bezos percaya diri bahwa perusahaannya berada dalam posisi yang lebih kuat daripada di masa lalu.

Baca Juga: Dalam Semalam, Harta CEO Amazon Lenyap Rp96 Triliun

Bezos selalu yakin dengan model bisnis Amazon. Itulah yang membuatnya untuk tetap yakin hingga saat ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement