Kamis 14 Nov 2019 16:50 WIB

BUMN: 8 Investor Tertarik Suntik Anak Usaha Jiwasraya

Saat ini empat BUMN telah tercatat sebagai pemegang saham anak usaha Jiwasraya.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Asuransi Jiwasraya
Foto: Republika/Prayogi
Asuransi Jiwasraya

EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menegaskan akan membantu manajamen baru dalam rangka menyehatkan kondisi keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero).  Saat ini Kementerian BUMN tengah menunggu hasil penawaran sejumlah calon mitra strategis yang berminat menempatkan dana segarnya di anak usaha Jiwasraya yakni PT Jiwasraya Putra.

"Ada delapan perusahaan. Kita tunggu saja hasil penawaran mereka dan semoga bisa beres di Desember," ujar Deputi Jasa Keuangan, Survei dan Konsultan Kementerian BUMN, Gatot Trihargo di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (14/11).

Baca Juga

Dari delapan perusahaan tersebut, Gatot bilang, nantinya akan dipilih satu perusahaan dengan penawaran terbaik yang sedianya bakal memegang saham Jiwasraya Putra.

Sementara itu, empat BUMN lain mulai dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Pegadaian (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan PT Telkomsel telah tercatat sebagai pemegang saham Jiwasraya Putra, lantaran perusahaan-perusahaan tadi sudah berkomitmen membuka customer base dan distribution channels, di mana para pemegang saham Jiwasraya Putra nantinya akan memperoleh benefit melalui mulai dari diversifikasi bisnis, dividen hingga fee base income.

"Jadi empat BUMN yang sudah masuk tadi tidak menyetor uang ya. Mereka hanya membuka customer base dan distribution channels yang akan dimanfaatkan Jiwasraya Putra dalam menjual produknya," tutur Gatot.

Seperti diketahui, pencarian mitra stategis untuk Jiwasraya Putra digadang menjadi salah satu skema di dalam penyehatan kondisi keuangan Jiwasraya. Melalui skema ini, diharapkan akan mendatangkan dana segar yang dapat digunakan induk usaha dalam memenuhi kebutuhan likuiditasnya.

Selain mitra strategis, pemerintah dan manajemen baru Jiwasraya juga telah merancang skema lain mulai dari pembentukan holding asuransi hingga penerbitan produk reasuransi. Dari skema ini, diharapkan akan mendatangkan total dana segar senilai Rp 8 triliun.

Gatot menyampaikan pemerintah dan manajemen baru akan terus menjaga amanah para nasabah. Dia berharap penyehatan bisa lebih cepat, meski proses ini memerlukan waktu.

"Terima kasih kepada para pemegang polis yang berkenan untuk rejoin dan mohon untuk pemegang polis lainnya juga bisa bersabar," kata Gatot menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement