Ahad 24 Nov 2019 15:05 WIB

Kesepakatan Dagang AS-China Dapat Diselesaikan Tahun Ini

AS memperingatkan China soal Hong Kong

Rep: Pintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Bendera Cina-Amerika
Foto: washingtonote
Bendera Cina-Amerika

EKBIS.CO, NAGOYA -- Penasihat keamanan Amerika Serikat (AS) Robert O'Brien mengatakan masih ada harapan kesepakatan awal dengan China dapat dilakukan pada akhir tahun ini. Tapi ia juga memperingatkan AS tidak akan tutup mata dengan apa yang terjadi di Hong Kong. 

"Kami berharap untuk meraih kesepakatan (tahap pertama) pada akhir tahun ini, saya pikir hal itu masih memungkinkan," kata O'Brien di Nagoya, Jepang, seperti dilansir dari Aljazirah, Ahad (24/11). 

Baca Juga

Pernyataan ini menambah kekhawatiran tindakan keras China terhadap pengunjuk rasa anti pemerintah. Berdampak pada upaya untuk menyelesaikan perang dagang yang sudah melambatkan pertumbuhan ekonomi dunia. 

Selain Hong Kong ia juga mengatakan AS tidak akan ditutup mata atas apa yang terjadi di Laut China Selatan. O'Brien mengatakan pemilihan distrik di Hong Kong yang berlangsung tanpa kekerasan menjadi tanda yang bagus. 

"Pada saat yang sama kami tidak akan menutup mata dengan apa yang terjadi di Hong Kong atau Laut China Selatan, atau di wilayah dunia lain di mana kami mengkhawatirkan aktivitas China," tambah O'Brien. 

Sementara itu Menteri Luar Negeri China  Wang Yi mengatakan AS adalah sumber dari instabilitas dunia. Ia juga mengatakan pejabat-pejabat AS keliling dunia untuk menyebarkan tuduhan tanpa dasar terhadap China. 

"Amerika Serikat banyak terlibat dalam unilateralisme dan proteksionisme, dan ini merusak multilateralisme dan sistem perdagangan multilateralisme, itu sudah menjadi faktor utama destabilisasi dunia," kata Wang. 

Ia menambahkan untuk tujuan politik AS sudah dengan sengaja menggunakan mesin negara untuk menekan bisnis China yang sah dan menetapkan dakwaan tanpa dasar terhadap mereka. Di pertemuan sela di pertemuan menteri luar negeri G-20, Wang mengatakan tindakan itu adalah perundungan. 

Pada Jumat (22/11) lalu Presiden AS Donald Trump mengatakan ia sudah memberitahu Presiden China Xi Jinping. Tindakan keras pemerintah China terhadap pengunjuk rasa di Hong Kong maka 'berdampak sangat negatif' pada upaya meraih kesempatan untuk mengakhiri perang dagang yang sudah berlangsung selama 16 bulan. 

Ia tidak mengungkapkan dengan jelas apakah akan mendukung atau memveto legislasi AS untuk mendukung pengunjuk rasa Hong Kong atau tidak. Trump hanya mengklaim ia telah mencegah Beijing menghancurkan demonstrasi dengan jutaan pasukan. 

O'Brien mengatakan ia belum berbicara dengan Trump tentang keputusannya dalam rancangan undang-undang hak asasi manusia Hong Kong. O'Brien mencatat Trump memiliki waktu sampai awal Desember untuk memutuskannya. Legislasi itu akan menjadi undang-undang pada 3 Desember bila Trump tidak melakukan apa-apa. 

"Saya pikir rancangan undang-undang akan lolos dengan mayoritas yang signifikan, jadi saya yakini itu sesuatu yang presiden pertimbangkan," katanya. 

Ketika ditanya apakah yang akan dilakukan AS bila China melakukan tindakan keras di Hong Kong. O'Brien hanya mengatakan ia tidak berharap hal itu terjadi karena sudah begitu banyak kekerasan yang terjadi di Hong Kong. 

"Pertanyaan sebenarnya apa yang akan dunia lakukan terhadap China bila tindakan keras terjadi? Amerika Serikat akan melakukan bagiannya," kata O'Brien. 

Pada bulan Oktober lalu Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan para negosiator perdagangan AS dan China sedang bekerja untuk menyelesaikan teks kesepakatan 'tahapan satu'. Presiden kedua negara akan menandatanganinya pada bulan November. 

Tapi pada pekan ini para pakar perdagangan internasional dan orang-orang yang dengan Gedung Putih mengatakan penyelesaian kesepakatan dapat diundur tahuan depan. Karena Beijing menekan agar kenaikan tarif ditarik lagi dan Washington juga menuntut hal yang serupa

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement