EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah berupaya meningkatkan ekspor ke Amerika Serikat (AS). Saat kunjungan kerja Negeri Paman Sam itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) pun meminta akses pasar ekspor nanas ke AS.
Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kemendag Kasan Muhri menjelaskan, AS merupakan importir nanas terbesar di dunia. Tahun lalu, hampir satu juta ton nanas diimpor ke negara beribu kota Washington DC tersebut.
Ia menyebutkan, selama ini sebanyak 86 persen impor nanas di AS berasal dari Kosta Rika. Nilainya mencapai 700 juta sampai 750 juta dolar AS per tahun.
"Jadi kenapa Indonesia minta akses itu? Karena kita punya nanasnya," tegas Kasan kepada wartawan di Jakarta, Senin, (25/11).
Ia menambahkan, asesmen dari Kementerian Pertanian maupun inspeksi dari Departeman Pertanian AS pun sudah selesai. "Untuk nanas kita sudah clear. Maka disampaikan, kita ingin dapat akses ekspor nanas," ujarnya.
Sebelumnya Indonesia sudah pernah mengekspor nanas ke AS. Hanya saja baru sekitar 5,8 ton pada April 2019 lalu.
"Setelah itu tidak ada lagi sampai sekarang karena analitic risiko pestisida. Ini sudah clear sekarang," tegas Kasan.
Selain nanas, lanjutnya, Indonesia juga meminta akses pasar ekspor furniture dan tekstil ke AS. "Ini jadi bagian dari kita berunding untuk meningkatkan perdagangan secara bilateral," kata dia. Perlu diketahui, pada 16 sampai 21 November lalu, tim Kemendag yang dipimpin oleh Jerry Sambuaga melakukan kunjungan kerja ke AS.