EKBIS.CO, JAKARTA -- Baitul Maal wa Tamwil (BMT) juga telah mengarahkan bisnis pada digitalisasi mirip di perbankan. General Manager BMT Beringharjo, Rury Febrianto mengatakan digitalisasi BMT tidak artinya menyamakan diri seperti platform finansial teknologi (fintek).
"Lebih mirip pada perbankan, bukan fintech," kata dia pada Republika.co.id, Selasa (26/11).
Digitalisasi menjadi alat untuk efisiensi kinerja sekaligus cara memudahkan operasional BMT. Misal, dalam hal penilaian pembiayaan (credit scoring), sistem pembayaran yang real time, pembayaran online atau Payment Point Online Bank (PPOB) untuk listrik, air, PBB, dan lain-lainnya.
Sejumlah BMT juga sudah mengarah pada penyediaan Electronic Data Capture (EDC) di pasar-pasar, virtual account, mobile banking BMT, hingga pengajuan pembiayaan melalui aplikasi. Rury mengatakan digitalisasi tersebut juga disesuaikan dengan kebutuhan dari nasabah anggota yang mayoritas pedagang.
Digitalisasi tersebut juga diarahkan oleh PBMT Ventura yang punya peran sebagai unit bantuan akses modal. PBMT Ventura melakukan peran pendampingan untuk peningkatan kapasitas BMT termasuk dalam hal sumber daya.
Rury yang juga Direktur PBMT Ventura mengatakan kini mereka sedang menjajaki kemungkinan pembukaan marketplace. Produk dari anggota-anggota BMT yang mayoritas pedagang bisa dikumpulkan di marketplace tersebut untuk dijual secara daring.