Di tengah melambannya permintaan properti, ajang Indonesia Properti Expo (IPEX) 2019 yang digelar 16-24 November lalu menunjukkan tren meningkatnya permintaan. Pameran yang digelar di JCC ini, berhasil menarik animo masyarakat untuk membeli hunian idaman selama pameran.
Dalam ajang IPEX ke-19 ini, Bank BTN menggandeng 106 pengembang. Rinciannya, sebanyak 71 di antaranya merupakan pengembang Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Non-Subsidi dan 35 sisanya merupakan pengembang KPR Subsidi.
Secara total, Bank BTN menghadirkan sekitar 650 proyek perumahan yang tersebar di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Dari ajang pameran properti terbesar yang didukung oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk tersebut menggiring masyarakat untuk memilih calon rumah idamannya baik rumah tapak maupun vertikal, dengan jumlah pengunjung mencapai 175.177 pengunjung selama sepekan pameran tersebut digelar.
Dengan bunga KPR promosi hasil kolaborasi dengan para pengembang, Bank BTN berhasil meraih jumlah ijin prinsip KPR maupun Kredit Pemilikan Apartemen atau KPA menembus target sebesar Rp 4,54 Triliun dengan jumlah unit yang terjual mencapai 5.693 unit hunian. Angka ini di atas target awal yang dipatok sebesar Rp 3 triliun.
Direktur Consumer Banking PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Budi Satria, mengakui terkejut di tengah perlambatan ekonomi yang berdampak pada daya beli masyarakat. “Kami tetap dapat melampaui target, hal ini membuktikan bahwa masyarakat masih melihat rumah sebagai bentuk investasi selain untuk ditinggali,” katanya saat menutup IPEX 2019 di Jakarta, (24/11).
Mengingat IPEX 2019 menawarkan berbagai promo misalnya suku bunga KPR promosi dan pembebasan sejumlah biaya seperti bebas biaya administrasi, diskon khusus untuk asuransi dan adanya kerjasama dengan mitra developer. Bank BTN berhasil menggiring minat pembeli rumah dari segmen KPR/KPA Non Subsidi, Subsidi, maupun Syariah.
Adapun ijin prinsip KPR/KPA yang sudah disetujui tersebut mayoritas mengalir ke segmen KPR/KPA Non Subsidi mencapai Rp 3,79 Triliun atau setara dengan 4.766 unit hunian. Sementara Ijin Prinsip KPR/KPA Subsidi sebanyak Rp 149 Miliar atau sebanyak 408 unit hunian. Sedangkan Unit Usaha Syariah BTN berhasil meluluskan ijin prinsip KPR/KPA Syariah baik subsidi maupub non subsidi untuk 519 unit hunian, atau senilai kurang lebih Rp 603 Miliar.
Budi menilai, perkembangan properti akan semakin pesat ke depannya, karena tahun 2020 aturan pelonggaran loan to value (LTV) yang diterapkan Bank Indonesia akan efektif sehingga masyarakat makin mudah mengakses pembiayaan KPR.
Selain itu tahun 2020 sejumlah proyek LRT akan segera tuntas, sehingga masyarakat dapat memantau langsung proyek perumahan yang dekat dengan lokasi stasiun LRT maupun MRT tersebut.
Apalagi, didukung penurunan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan tuntasnya sejumlah proyek infrastruktur sarana transportasi mendorong animo masyarakat untuk melirik hunian idaman di ajang ini.
Proyek Lintas Raya Terpadu maupun mass rapid transportation yang makin mempercepat jarak tempuh dari daerah penyangga Jakarta, seperti Bogor, Tangerang dan Bekasi membuat penjualan properti di wilayah tersebut makin diminati.