Jumat 29 Nov 2019 08:12 WIB

Gapoktan Dapat Dana Hibah Kemitraan Sawit Rp 3,1 Miliar

Dana hibah kemitraan ini untuk peremajaan kelapa sawit di Provinsi Jambi.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Kelapa sawit
Kelapa sawit

EKBIS.CO, JAKARTA -- Anak Usaha Sinar Mas Agribusiness Food, PT Kresna Duta Agroindo, bersama Gapoktan Putra Tani Jaya, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS), dan PT Bank Pembangunan Daerah Jambi menandatangani perjanjian kerja sama kemitraan strategis untuk melakukan peremajaan kelapa sawit di Desa Rasau, Kecamatan Renah Pamenang, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.

Melalui program kemitraan strategis, 56 petani independen dari Gapoktan Putra Tani Jaya akan mendapatkan dana hibah sebesar Rp 3,1 miliar dari BPDP-KS dan penyediaan bibit, pupuk dan bantuan teknis budidaya untuk melakukan peremajaan kebun di lahan seluas 124 hektare.

Baca Juga

“Dana hibah dari BPDP-KS sebesar Rp 25 juta per hektar akan sangat meringankan beban kami untuk melakukan peremajaan kebun. Selain itu, penyediaan bibit unggul dan bersertifikat, pupuk dan dukungan pengelolaan budidaya agronomi yang baik dari Sinar Mas Agribusiness and Food akan menjamin peremajaan kebun kami dapat terlaksana dengan baik,” kata Ketua Gapoktan Putra Tani Jaya, Si Sumanto dalam Siaran Pers Sinar Mas diterima Republika.co.id, Jumat (29/11).

Kebun kelapa sawit Gapoktan Putra Tani Jaya merupakan Perkebunan Inti Rakyat (PIR) Trans yang telah berusia lebih dari 25 tahun. Kondisi pohon-pohon yang sudah tua membuat kebun kelapa sawit yang ada kurang produktif. Di area tersebut, terdapat sekitar 18.200 hektar perkebunan kelapa sawit PIR Trans yang memiliki kondisi yang serupa.

“Melalui program kemitraan ini, para petani akan mendapatkan akses bantuan finansial dan praktik pengelolaan kebun kelapa sawit terbaik untuk melakukan peremajaan perkebunannya," kata CEO Perkebunan Sinar Mas Agribusiness and Food Wilayah Jambi, Susanto Yap.

Ia menuturkan, dengan adanya peningkatan produktivitas, maka pendapatan petani pun meningkat, dan dengan demikian diharapkan akan memberikan multiplier effect yang positif terhadap kesejahteraan petani dan keluarganya maupun masyarakat sekitarnya.

Sebagian besar industri kelapa sawit Indonesia ditopang oleh petani swadaya. Namun demikian, ada berbagai tantangan yang ditemui antara lain kondisi tanaman sudah berumur diatas 25 tahun dengan tinggi lebih dari 15 meter yang menyebabkan menurunnya hasil Tandan Buah Segar 15-20 ton per hektar per tahun.

Selain itu, kondisi tersebut juga menyebabkan rendahnya pendapatan petani plasma yang mencapai Rp 1.000.000 hingga 1.500.000 per bulan per hektar. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah program kemitraan yang mampu meningkatkan kesejahteraan hidup para petani swadaya di Indonesia.

Susanto menambahkan, “Masih banyak kebun kelapa sawit masyarakat yang sudah tua dan tidak produktif di sekitaran kebun PT KDA. Kami berencana di tahun 2020, untuk dapat membantu para petani lainnya dengan melakukan peremajaan dengan program kemitraan yang serupa untuk luasan kebun sekitar 1.700 hektare,” ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement