EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) mengimplementasikan konsep multi airport system di empat yaitu Husein Sastranegara, Kertajati, Halim Perdanakusuma, dan Soekarno-Hatta. Dengan begitu Bandara Husein Sastranegara segera menjadi hub penerbangan pesawat propeller atau baling-baling.
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin menjelaskan konsep tersebut membuat keempat bandara memiliki strategi bisnis dan potensi masing-masing sehingga saling mendukung. Dengan begitu Bandara Husein Sastranegara menjadi hub bagi penerbangan pesawat baling-baling.
"Kami akan menjadikan Bandara Husein Sastranegara sebagai bandara yang mendukung operasional pesawat propeller dengan menghadirkan berbagai rute penerbangan, baik itu berjadwal maupun tidak berjadwal," kata Awaluddin, Ahad (1/12).
Selain itu, Awaluddin memastikan AP II juga mengupayakan Bandara Husein Sastranegara dapat optimal mendukung penerbangan general aviation untuk pariwisata. Dengan menjadi hub penerbangan pesawat propeller, kata dia, maka Bandara Husein Sastranegara dapat menjadi penghubung konektivitas pariwisata nasional.
Dia menambahkann Bnadara Husein Sastranegara ke depannya juga diproyeksikan menjadi pusat bengkel pesawat atau maintenance, repair, overhaul (MRO). "Rencananya menjadi bengkel khusus pesawat-pesawat propeller," tutur Awaluddin.
Awaluddin menegaskan saat ini AP II tengah membahas secara intensif terkait rencana pembangunan kawasan MRO tersebut. Pembahasan dilakukan dengan PT Dirgantara Indonesia (DI) (Persero).
Dia menambahkan pada dasarnya AP II ingin membangun ekosistem pesawat propeller di Bandara Husein Sastranegara. "Selain dapat semakin mengoptimalkan armada pesawat propeller di Indonesia, kami juga berharap konektivitas nasional dapat semakin luas khususnya ke sejumlah daerah yang selama ini masih belum terjangkau penerbangan," jelas Awaluddin.
Sebagai hub pesawat propeller, Bandara Husein Sastranegara akan mendukung operasional Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Majalengka. Awaluddin mengatakan nntinya BIJB akan fokus melayani penerbangan pesawat jet berbadan sedang dan berbadan lebar.
Sementara itu BIJB, Halim Perdanakusuma, dan Soekarno-Hatta akan saling mendukung. "Sehingga setiap bandara tersebut dapat beroperasi secara efektif dan efisien serta optimal dalam mendukung perekonomian dan pariwata nasional," ungkap Awaluddin.