Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Para konglomerat dunia kerap menyisihkan sebagian kekayaannya untuk beramal. Mereka memberikan jumlah yang berbeda-beda.
Melansir dari Forbes (2/12/2019), ada beberapa konglomerat yang terdaftar paling banyak mendistribusikan uang mereka untuk kegiatan amal pada 2018.
“Kami hanya menghitung uang yang mencapai penerima dan mengecualikan komitmen yang belum dibayarkan, Kami juga tidak memasukkan sumbangan yang dibuat untuk yayasan amal, tetapi yayasan yang belum menghabiskan." jelas Forbes.
Untuk membandingkan besaran amal yang diberikan konglomerat Amerika, ada tiga cara. Pertama, dapat dilihat dari jumlah kekayaan bersih konglomerat itu setiap tahunnya.
Baca Juga: Dihujat! Donasi 'Hanya' Rp1,3 Triliun, Jeff Bezos Kalah Dermawan dari Gates dan Buffett. . .
Selanjutnya, besaran amal juga dapat dihitung dengan pemberian jumlah dana amal tidak pasti. Misalnya, salah satu pendiri Google, Serger Brin, tercatat menyumbang US$25 juta atau sekitar Rp352 miliar pada tahun 2018. Namun, Chronicle of Philanthropy telah menaksir jumlah US$2,2 miliar atau Rp30,8 triliun dari tahun 2000 hingga 2017.
Dan cara yang ketiga, Forbes sengaja tak menghitung sumbangan untuk yayasan. Forbes tak memasukkan sumbangan ke yayasan mungkin dikarenakan distribusi yayasan jauh lebih baik terdokumentasi.
Baca Juga: Bos Apple Sumbangkan US$2,5 Miliar untuk Atasi Krisis Perumahan di AS
Dari data yang ada, kebanyakan konglomerat diketahui memberikan sebagian kecil dari kekayaannya, dengan jumlah yang jauh lebih kecil dari penghasilannya.
Perkiraan tersebut berlaku untun Jeff Bezos, pendiri Amazon. Sebagai salah satu orang terkaya, ia terhitung hanya menyumbangkan 0,12 persen dari kekayaan bersihnya dari tahun 2000 hingga 2018.
Namun, Bill Gates dan Warren Buffett, dua sejoli yang dikenal penderma itu menyumbangkan lebih besar dari angka yang dikeluarkan Jeff Bezos.