EKBIS.CO, MAKASSAR -- PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPN Syariah) bertekad untuk terus menjaga menjaga rasio pembiayaan bermasalah atau Non Perfoming Finance (NPF). Bahkan melalui penyaluran pembiayaan kepada nasabah keluarga prasejahtera, BTPN Syariah optimistis bisa menekan NPF-nya dibawah 1,30 persen.
"NPF kita terjaga, saat ini masih di angka 1,3 persen. Kemudian untuk target kita akan jaga diangka itu namun kita optimis masih dapat ditekan dibawah 1,3 persen,” ujar Communication Head BTPN Syariah, Ainul Yaqin saat melakukan kunjungan ke nasabah di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (11/12).
Memang, Ainul mengakui jika pihaknya fokus pada bisnis mikro khususnya keluarga prasejahtera produktif. Untuk menjaga NPF agar tetap kecil BTPN Syariah memiliki strategi khusus yang berbeda dengan bank lainnya, yakni dengan pendampingan yang tepat dalam menyalurkan pembiayaan.
Walhasil dengan strategi andalannya tersebut, pembiayaan nasabah keluarga prasejahtera miliknya terus tumbuh. Tercatat hingga September 2019 BTPN Syariah telah menyalurkan pembiayaan Rp 8,9 triliun kepada 3,65 juta keluarga prasejahtera produktif.
"Angka pembiayaan tersebut tumbuh 28 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu yaitu di angka Rp 6,9 triliun," kata Ainul.
Sementara untuk NPF gross, hingga bulan September lalu BTPN Syairah mampu menekan menjadi 1,3 persen. Angka tersebut, kata Ainul turun dari periode yang sama tahun 2018 lalu yang berada pada level 1,56 persen.