EKBIS.CO, JAKARTA -- Gojek terus mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Sebab, ekonomi Indonesia hampir 99 persen ditopang oleh sektor tersebut.
"Bahkan ditopang mikro, karena pelaku usaha mikro mencapai 98,7 persen. Sisanya UKM," ujar Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita kepada wartawan di Jakarta, Kamis, (12/12).
Menurutnya, setiap tingkatan pengusaha memiliki kebutuhan berbeda. Paling besar yakni kebutuhan pengusaha mikro.
"Pengusaha mikro ibarat panglima tanpa pasukan, sebab mereka menjalankan usahanya sendiri, ngapa-ngapain sendiri. Jadi populasinha paling besar paling banyak perlu bantuan untuk menumbuhkan bisnis dengan baik," kata dia.
Ia menyebutkan, Gojek memiliki teknologi dan ekosistem yang bisa membantu UMKM naik kelas. "Dengan aplikasi, jadi punya akses jangkau pasar lebih luas," ujar Nila.
Saat ini, kata dia, jumlah mitra merchant perusahaan berbasis teknologi itu 500 ribu lebih. Sebanyak 96 persen di antaranya merupakan pelaku UMKM.
"Data perusahaan internal menunjukkan mitra UMKM yang bergabung dengan Gofood mengalami rata-rata peningkatan omzet 3,5 kali lipat," tutur Nila.
Sementara, riset independen dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) pada 2018 menyatakan, 93 persen UMKM volume transaksinya meningkat dan 97 persen omzetnya naik setelah bergabung dengan Gofood.
Demi mendorong itu, Gojek pun mengadakan program Gojek Wirausaha, yakni melatih masyarakat terutama yang memiliki usaha, supaya bisa menjalankannya dengan baik. Selanjutnya, mereka dapat langsung masuk ke ekosistem Gojek.
Selama satu tahun terakhir, sebanyak 15 ribu pelaku UMKM sudah dilatih. Selain menggandeng Muslimat NU, platform tersebut juga melatih lebih dari 20 komunitas lainnya.