Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
International Business Machines (IBM) Corp mengatakan pihaknya telah menciptakan desain baterai dengan menggunakan bahan-bahan yang diekstrak dari air laut dan tidak memerlukan kobalt. Hal tersebut dilakukan karena perlombaan untuk menemukan sumber-sumber alternatif selain mineral yang mahal makin meningkat.
IBM mengatakan telah bermitra dengan bagian riset Mercedes-Benz Daimler AG, pemasok elektrolit baterai Central Glass, dan produsen baterai Sidus untuk pengembangan desain baru untuk diproduksi secara komersil.
Baca Juga: Pasca Akuisisi Redhat, IBM Mau Lahirkan Multicloud Hybrid
"Tujuannya adalah, dalam satu tahun atau lebih, untuk memiliki prototipe kerja pertama," kata Jeff Welser, wakil presiden IBM Research dilansir dari Reuters, Jumat (20/12/2019).
Langkah ini dilakukan ketika para pembuat baterai terkemuka berebut untuk mengurangi kandungan kobalt dalam baterai lithium-ion dan seiring perluasan pasar kendaraan listrik yang diperkirakan akan mengakibatkan kekurangan mineral.
IBM mengatakan teknologinya telah terbukti mengungguli baterai lithium-ion dalam hal biaya, waktu pengisian, dan efisiensi energi.