EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) siap menambah produk ekspor obat hewan ke Ethiopia. Upaya itu seiring misi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk meningkatkan ekspor produk-produk pertanian sebanyak tiga kali lipat dalam lima tahun.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, I Ketut Diarmita mengatakan, tim inspeksi dari Veterinary Drug & Animal Feed Administration & Control Authority (FDVACA) Ethiopia telah data ke Indonesia dan melakukan audit kepada salah satu perusahaan obat hewan Indonesia yakni PT Medion Farma Jaya.
Audit itu menjadi salah satu langkah agar produk obat hewan dari perusahaan tersebut bisa masuk ke ke Ethiopia. "Setelah lolos desk study, tahapan lanjutan adalah mengundang tim untuk audit dalam rangka registrasi dan izin ekspor obat hewan dari Indonesia ke Ethiopia. Kegiatan ini secara langsung didampingi oleh tim Ditjen PKH," kata Ketut dalam Siaran Pers, Selasa (21/1).
Ketut optimistis bahwa Indonesia bisa menambah volume dan nilai ekspor untuk pasar Ethiopia. Mengingat, kualitas dari obat hewan serta sistem penerapan cara pembuatan obat yang baik di perusahaan obat hewan Indonesia sudah sangat baik.
"Ini dibuktikan dengan data bahwa obat hewan Indonesia sejak tahun 2015 telah menembus 93 negara di benua Asia, Amerika, Eropa, Afrika, dan Australia. Bahkan saat ini sudah ada obat hewan Indonesia yang bisa masuk ke pasar Ethiopia ini," tambahnya.
Zerihun Belachew Tefera, dari VDFACA Ethiopia menyampaikan bahwa 98 persen obat hewan yang beredar dari Ethiopia merupakan produk impor dan tahapan audit ini sangat penting untuk proses registrasi dan izin ekspor.
Pihak VDFACA pada akhir proses audit menyampaikan bahwa fasilitas produksi dan proses kerja yang dijalankan PT Medion telah memenuhi persyaratan cara pembuatan obat yang baik."Hal ini akan segera disampaikan kepada otoritas Ethiopia untuk mendapatkan pengesahan," tuturnya.
Elvina Jonas, Director Animal Health PT Medion Farma Jaya menyampaikan apresiasinya kepada tim VDFACA yang telah melaksanakan audit, juga kepada tim Ditjen PKH yang telah mendampingi prosesnya.
"Saya berharap agar sertifikat dan nomor registrasi obat hewan dari Pemerintah Ethiopia segera terbit, sehingga ekspor dapat segera dilaksanakan," katanya.