Rabu 22 Jan 2020 06:08 WIB

Kisah Pendiri Amazon yang Nekat Lepas Karier Gemilangnya

Bezos pun akhirnya mengambil keputusan nekat untuk keluar dan mendirikan Amazon.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Kisah Pendiri Amazon yang Nekat Lepas Karir Gemilangnya. (FOTO: Reuters/Mike Segar)
Kisah Pendiri Amazon yang Nekat Lepas Karir Gemilangnya. (FOTO: Reuters/Mike Segar)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Dalam perjalanan seorang pengusaha pastinya sempat memiliki keraguan dalam memulai. Namun, kisah inspiratif dari Pendiri Amazon ini akan membuka lebar pandanganmu. Ia rela melepas karir yang sudah dipuncaknya untuk mendirikan Amazon.

Baca Juga

Jeff Bezos saat itu baru beusia 30 tahun. Di tahun 1994 ia adalah seorang Vice President di perusahaan manjaemen investasi D.E. Shaw & Co. Di tengah puncak karirnya, tiba-tiba ia tertarik untuk bergelut ke dalam bisnis berkat sebuah statistik soal internet.

Jeff Bezos mengisahkan saat ia berkunjung ke India baru-baru ini bahwa saat itu ia menemukan fakta melalui sebuah website bahwa di masa depan, sebuah web akan mengalami pertumbuhan 2.300 persen per tahun. Dan ide yang tercetus dalam benaknya adalah dengan membangun sebuah toko buku online.

Bezos pun sempat kebingungan antara mempertahankan posisi gemilangnya atau nekat merealisasikan ide briliannya. "Saya lalu menggambarkan diri sudah berusia 80 tahun, berpikir kembali soal hidup dalam momen refleksi. Apa saya menyesal meninggalkan pekerjaan ini? Melepas bonus tahunan?" ucapnya.

Meski membingungkan, Bezos pun akhirnya mengambil keputusan nekat untuk keluar dan mendirikan Amazon karena ia tak ingin hidup dalam penyesalan. Baginya, berhasil atau tidak selama ia mencoba, ia tidak akan pernah menyesal.

Keputusan itu pun berbuah manis. Meski saat itu internet belum popular. Ia pun meyakini; "Apapun yang tumbuh sebesar itu, walaupun penggunaannya kecil, akan menjadi besar,"

Berkat itulah Bezos mantap mendirikan Amazon lewat garasinya di Seattle. Padahal awalnya ia hanya memilih berjualan buku. Namun Amazon melesat tajam hingga pada tahun 1997 ia sudah berjualan saham dan berhasil meraup pendapatan USD 16 juta.

Menurutnya hal itu sangat jauh melebihi ekspektasinya. "Saya dulu mengantar paket sendiri, kami berjualan buku. Saya berharap membangun sebuah perusahaan, tapi bukan perusahaan yang Anda saksikan saat ini," tandasnya.

Namun kenyataannya, Amazon merajai berbagai belahan dunia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement