Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Bank Indonesia (BI) menilai transaksi nontunai dan uang elektronik makin akrab dan digemari masyarakat. Tercatat, transaksi nontunai menggunakan ATM, kartu debit, kartu kredit, dan uang elektronik (UE) pada Desember 2019 tumbuh 2,45% (yoy), didominasi oleh transaksi nontunai menggunakan kartu ATM/debit dengan pangsa 92,92%.
"Transaksi UE kembali mencatatkan pertumbuhan tinggi mencapai 188,31% (yoy) sejalan dengan terus menguatnya preferensi masyarakat kepada penggunaan uang digital," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Kamis (23/1/2020)
Meski tumbuh signifikan, bank sentral akan terus mendorong digitalisasi ekonomi dan keuangan, termasuk penguatan inklusi ekonomi, melalui implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025.
Baca Juga: BI Klaim Transmisi Pelonggaran Kebijakan Moneter Berjalan Baik
"Akseptasi QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard terus diperluas, mulai dari transaksi di pasar-pasar tradisional, perguruan tinggi, hingga transaksi lintas negara," ucapnya.
Selain itu, BI-FAST sebagai salah satu solusi infrastruktur sistem pembayaran ritel yang cepat, real-time, tersedia setiap saat, aman, dan murah akan mulai dibangun.
"Koordinasi dengan pemerintah untuk perluasan akseptasi transaksi nontunai dilakukan dengan percepatan elektronifikasi transaksi pada penyaluran bantuan sosial, sektor transportasi, dan transaksi keuangan pemerintah khususnya di daerah," tutupnya.