EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah mendorong pelaku e-commerce untuk kembali mengadakan festival belanja. Langkah itu dilakukan demi menggenjot belanja rumah tangga sebagai penopang terbesar struktur Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Pemerintah memang sedang mencari cara untuk menangkal perlambatan ekonomi sebagai dampak dari penyebaran virus korona (2019-nCoV).
"Kami menawarkan kami bertemu dengan pekerja seni, tolong dong mereka buat satu event. Event itu mau dibuat Juni, tapi kami minta bisa nggak dimajukan supaya ada kegiatan yang memancing orang mau belanja," kata Staf Ahli Kemenko Perekonomian Raden Edi Prio Pambudi di Kantor Staf Presiden, Kamis (13/2).
Meski begitu, penyelenggaran festival belanja menghadapi tantangan baru. Belum pulihnya aktivitas ekonomi China dikhawatirkan ikut menghambat pasokan produk yang biasanya dijual melalui event festival belanja. Untuk mengakali hal itu, pemerintah meminta pelaku e-commerce mencari produsen domestik untuk memenuhi kebutuhan.
"Jangan-jangan barang dari China juga, percuma kalau barang nggak ada. Kita dorong pelaku usaha dapatkan barang yang lain. Yang penting produsen domestik," kata Edi.
Pemerintah memetakan, imbas virus corona terasa di tiga sektor yakni lalu lintas barang, lalu lintas orang, dan lalu lintas uang. Khusus lalu lintas barang alias perdagangan, pemerintah menjajal untuk mencari pasar lain selain China untuk ekspor dan mencari produk substitusi impor demi mengurangi ketergantungan.