Kamis 20 Feb 2020 06:35 WIB

2019, CIMB Niaga Kantongi Laba Rp 3,9 Triliun

Tahun lalu, aset CIMB Niaga mencapai Rp 274,5 triliun.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
CIMB Niaga
CIMB Niaga

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank CIMB NIaga Tbk mencatatkan laba sebesar Rp 3,9 triliun dengan pertumbuhan 12,4 persen secara year on year (yoy) sepanjang 2019. Laba tersebut setara dengan Rp 146,2 per saham.

Presiden Direktur Bank CIMB Niaga Tigor M Siahaan mengatakan sejumlah pertumbuhan lini bisnis perseroan jadi penopang utama laba tersebut.

Baca Juga

“Net interest income (NII) kami tumbuh 4,6 persen dengan net interest margin (NIM) meningkat 19 bps menjadi 5,31 persen. Pendapatan operasional kami tumbuh 6,3 persen yang utamanya ditopang oleh pendapatan non bunga 11,6 persen dan CIR kami menurun menjadi di bawah 50 persen,” ujarnya dalam keterangan tulis di Jakarta, Kamis (20/2).

Tigor mengakui tantangan industri perbankan tahun lalu juga membuat biaya provisi perseroan meningkat 7,5 persen dengan rasio pencadangan meningkat menjadi 113,60 persen. Namun menurutnya perusahaan mampu mempertahankan posisi sebagai bank swasta terbesar kedua di tanah air.

Tahun lalu, aset CIMB Niaga mencapai Rp 274,5 triliun. Adapun rasio kecukupan modalnya meningkat 181 basis poin menjadi 21,47 persen. Adapun fungsi intermediasi CIMB Niaga tercatat tumbuh tak signifikan sebesar 3,1 persen menjadi Rp 194,2 triliun.

“Pertumbuhan ini utamanya ditopang oleh segmen kredit konsumsi. Kami tetap menjaga konsistensi pertumbuhan pada segmen KPR dengan pertumbuhan 12,5 persen dan kartu kredit tumbuh 12,8 persen,” ucapnya.

Sedangkan kinerja penghimpunan dana, CIMB Niaga mengumpulkan Dana Pihak Ketiga (DPK) senilai Rp 195,6 triliun dengan rasio dana murah mencapai 55,35 oerseb. Simpanan tabungan jadi penopang dengan pertumbuhan 8,8 persen.

Adapun dari lini bisnis syariah, Bank CIMB Niaga menyalurkan pembiayaan Rp 33,1 triliun atau tumbuh 24,9 persen yoy dan menghimpun DPK senilai Rp 32,6 triliun atau tumbuh 37,5 persen (yoy).

“Ke depan, CIMB Niaga akan terus fokus memperbesar bisnis consumer dan UKM, meningkatkan CASA, melakukan inovasi terhadap layanan digital, serta memperkuat proposisi bisnis syariah,” ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement