EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan merevitalisasi investor-investor lama yang selama ini kurang mendapat perhatian. Sementara di sisi lain rencana investasi mereka yang mereka tawarkan potensinya sangat besar.
"Sesuai arahan dari Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, kita tidak boleh hanya fokus pada investor-investor baru. Sebab investor-investor lama peran mereka besar dalam mendorong investasi selama ini. Sebab mereka masuk di saat negara mengalami keterbatasan fasilitas dan infrastruktur," kata Anggota Komite Investasi Bidang Komunikasi dan Informasi BKPM Rizal Calvary Marimbo dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (4/3).
Rizal mengatakan merevitalisasi kontribusi dan peran investor lama itu baik yang berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA). Dalam beberapa pekan terakhir, Kepala BKPM disebutnya telah mulai menyelesaikan hambatan-hambatan investasi yang dialami oleh investor lama.
"Satu-satu masalah mereka mulai diurai dan dieksekusi langsung oleh Pak Kepala dan timnya. Yang mangkrak-mangkrak banyak. Ada masalah lahannya diserobot, ada yang minta insentif fiskal, ada masalah amdal, ada yang terbentur regulasi. Jadi mereka mau reinvestasi tapi kendalanya banyak. Kita bantu selesaikan investasinya yang mangkrak-mangkrak itu," terangnya.
Rizal mengatakan gagasan revitalisasi investor lama ini muncul dari para investor lama itu sendiri. Mereka datang sendiri bertemu Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan mengatakan ingin melakukan investasi ulang dan ekspansi ulang.
"Mereka bilang 'Kita mau investasi ulang, kita mau ekspansi ulang. Kita sudah lama tanam duit di sini. Kita lihat Bapak tidak banyak-banyak teori-teori, tidak makro-makro, praktis, dan berani langsung eksekusi. Ini yang kita tunggu. Kebijakan perizinan juga semakin tersentralisasi. Tidak dipingpong lagi sana-sini'," katanya.
Para investor lama itu diantaranya dari Indofood, Toyota, Malindo, Agung Sedayu dan Lippo Group.
Rizal menambahkan para investor lama itu juga siap bermitra dengan pengusaha-pengusaha di daerah guna memberdayakan pengusaha dan ekonomi daerah di mana mereka beraktivitas.
"Salah satu persyaratannya mereka akan bermitra dengan pengusaha-pengusaha daerah. Dan mereka tidak keberatan bahkan ada yang siap membina pengusaha-pengusaha lokal, dengan catatan pemerintah benar-benar melindungi dan memudahkan investasi mereka," pungkas Rizal.