EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah menyiapkan bantuan langsung tunai (BLT) untuk masyarakat miskin dan kelompok komunitas, di antaranya pengemudi ojek dalam jaringan (daring) untuk menjaga daya beli dalam menghadapi imbas Covid-19. Skema itu akan dirancang dalam stimulus ekonomi lanjutan.
Menurut Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono, ada sekitar 29,3 juta orang rumah tangga termiskin di Indonesia yang akan digelontorkan BLT. Dari jumlah itu, data yang sudah valid di Kementerian Sosial ada 15,2 juta orang penerima bantuan pangan nontunai atau dikenal Program Sembako.
Sementara itu, untuk 14,1 juta orang sisanya, pemerintah sedang menghitung kembali sambil menggulirkan BLT untuk 15,2 juta orang tersebut. Selain kepada masyarakat termiskin, BLT selanjutnya untuk kelompok komunitas terdampak.
Sasaran pertama, menurut dia, adalah para pekerja sektor informal, seperti warung, toko-toko kecil, pedagang pasar, dan lain sebagainya. Sasaran kedua adalah para pelaku usaha transportasi online seperti pengemudi Gojek dan Grab serta pekerja informal lainnya, termasuk pekerja harian di mal, pusat perbelanjaan, dan lainnya.
"Untuk datanya, kami koordinasikan dengan pemerintah daerah terutama DKI Jakarta, Gojek, Grab, dan beberapa asosiasi seperti salah satunya Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI)," ucap Susiwijono di Jakarta, Kamis.