EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II mengoperasikan mesin otomatis penyemprot disinfektan di bandara yang dikelolanya. VP of Corporate Communications AP II Yado Yarismano mengatakan mesin otomatis dioperasikan untuk bagasi tercatat, troli di terminal penumpang pesawat, dan nampan di pemeriksaan security check point.
Dia menjelaskan, bagasi tercatat dimaksud adalah tas, koper atau barang bawaan lainnya milik penumpang yang dimasukkan ke lambung pesawat. “Setelah diturunkan dari pesawat, bagasi itu diletakkan di conveyor belt di break down area, untuk melewati disinfectant chamber kemudian dengan conveyor belt yang sama bagasi menuju area pengambilan bagasi di terminal penumpang,” kata Yado, Senin (6/4).
Sementara itu, di dalam terminal penumpang disinfectant chamber didesain sedemikian rupa agar petugas dapat memasukkan troli untuk pembersihan terhadap virus-virus. Yado memastikan, disinfectant chamber juga digunakan untuk membersihkan nampan yang menjadi wadah barang bawaan penumpang untuk masuk ke mesin x-ray ketika menjalani pemeriksaan di security check point satu dan dua.
Yado mengatakan pengoperasian mesin otomatis disinfectant chamber merupakan salah satu inovasi dan upaya AP II menimalisir penyebaran virus korona atau Covid-19 di Indonesia. “Penyemprotan dengan cairan disinfektan diharapkan membersihkan atau menghilangkan virus di bagasi tercatat, trolley dan nampan x-ray,” jelas Yado.
Selain itu, Yado memastikan, AP II juga tetap mengkampanyekan agar mencuci tangan setelah menyentuh setiap barang. Sebab cara tersebut yang paling efektif untuk mencegah penularan virus korna.
Dia menuturkan, disinfectant chamber sebelumnya dipakai bagi penumpang dan pekerja bandara. Hanya saja, saat ini, seluruhnya dialihkan khusus digunakan untuk penyemprotan ke bagasi, troli, dan nampan x-ray.
Yado mengatakan, bilik disinfektan bagi manusia kini tidak disarankan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan dilarang Kementerian Kesehatan. “Sejalan dengan itu, AP II berinovasi untuk mengalihkan seluruh penggunaannya menjadi khusus untuk penyemprotan disinfektan ke bagasi, troli, dan nampan x-ray. Kami berharap inovasi ini dapat menjaga kenyamanan dan ketenangan penumpang pesawat,” ungkap Yado.
Selain penyemprotan disinfektan ke bagasi tercatat, Yado memastikan AP II rutin melakukan penyemprotan di area terminal penumpang pesawat, area publik, area perkantoran, transportasi publik, dan sisi udara di bandara-bandara yang dikelola perseroan. Penyemprotan dilakukan oleh petugas sprayer menggunakan cairan disinfektan yang mampu membersihkan virus dari benda mati.
“Penyemprotan cairan disinfektan dilakukan di seluruh area di 19 bandara AP II termasuk ke titik-titik atau benda yang mungkin sering dipegang oleh penumpang atau pengunjung bandara. Mohon doa dan dukungan masyarakat agar upaya pencegahan penyebaran Covid-19 ini berjalan lancar,” jelas Yado.
Saat ini, AP II mengelola 19 bandara yang tersebar di Sumatra, Jawa, dan Kalimantan. Bandara-bandara yakni Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Husein Sastranegara (Bandung), Kertajati (Majalengka), Radin Inten II (Lampung), HAS Hanandjoeddin (Belitung), Fatmawati Soekarno (Bengkulu), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), dan Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang).
Kemudian juga Depati Amir (Pangkal Pinang), Sultan Thaha (Jambi), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Bandara Internasional Banyuwangi, Sultan Iskandar Muda (Aceh), Minangkabau (Padang), Supadio (Pontianak), Silangit (Tapanuli Utara), Kualanamu (Deli Serdang), dan Tjilik Riwut (Palangkaraya).