EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan, saat ini bahan baku produksi Alat Pelindung Diri (APD) sangat terbatas. Sebab harus berebutan dengan negara lain.
"Bahan baku sekarang mau habis, Amerika Serikat (AS) ambil bahan baku ke China. Kalau kita terlambat, nggak dapat barang, atau terlambat bayar uang muka, barang (bahan baku) diambil AS," ujar Kepala BKPM Bahlil Lahadalia melalui konferensi pers online di Jakarta, Senin, (6/4).
Maka, ia mengusulkan agar bahan baku dijemput langsung dari negara asalnya. "Saya ada komunikasi dengan Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara), bahan baku kita jemput," tegas Bahlil.
Ia menyebutkan, kini bahan baku paling banyak dan bagus ada di dua negara yakni Korea Selatan dan China. "Kita akan fokus ke dua negara itu, semoga pesawatnya lewat Kementerian BUMN bisa bantu supaya prosesnya cepat," tuturnya.
Bahlil menjelaskan, kapasitas produksi pabrik APD di Indonesia mencapai 16 juta. Hanya saja tanpa ketersediaan bahan baku, produksi tidak bisa berjalan.
"Kita jangan terlena dengan kemampuan kapasitas dalam buat APB. Kami sudah cek, ada dua bahan APD, pertama virus gampang masuk dan ini harganya lebih murah. Kedua yang mahal, yang ditipun pun tidak bisa, ini cocok buat para perawat," ujar dia.
Bahlil menambahkan, demi mengatasi wabah Covid-19 atau corona, BKPM pun mempermudah perizinan impor alat kesehatan. "Jangan persulit impor alkes (alat kesehatan). Kami buka perizinan nggak sampai sehari, dengan begitu alkes untuk atas Covid-19 tidak dihambat supaya prosesnya cepat masuk," tuturnya.
Dirinya memastikan bakal terus mendukung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam menangani wabah corona. Sekaligus terus berkomunikasi dengan Kementerian BUMN.