Warta Ekonomi.co.id, Bogor
Lincah, efisien, tegas, dan kemampuan beradaptasi jadi sejumlah kunci wirausahawan mengalahkan tantangan dalam mendirikan startup. Bukan hanya berbekal ide, pengalaman, pendanaan, atau koneksi.
Bahkan, banyak startup terkemuka yang diawali dari ide yang sangat beda dengan model bisnisnya sekarang. Karakteristik para pendirinya jadi kunci mereka bergerak dan beradaptasi dengan cepat.
Dalam kehidupan startup yang sebenarnya, kecepatan lebih mudah dikatakan daripada dilakukan. Sejumlah hal diperlukan demi bisa menyulap ide awal menjadi startup yang bisa beradaptasi secara cepat.
Nah, bagaimana caranya untuk bisa lakukan hal itu? Mengutip Forbes, Senin (13/4/2020), berikut ini 5 cara untuk meluncurkan startup Anda dengan lebih cepat:
1. Kurangi Lingkup Pekerjaan Startup
Mengurangi ruang lingkup pekerjaan tidak menghilangkan pekerjaan aktual yang perlu dilakukan. Hal ini hanya akan membuat Anda dan tim meluncurkan startup lebih cepat, sehingga dapat menentukan tahap selanjutnya berdasarkan data perilaku pelanggan.
Contohnya, prioritaskan peluncuran fitur yang penting--walaupun hanya satu--kepada pelanggan, sehingga Anda dan tim bisa lebih fokus pada batu loncatan berikutnya.
2. Lakukan Pekerjaan Manual
Inovasi dalam produk tak mungkin bisa terus dilakukan secara cepat. Untuk itu, selama pembangunan produk, cara strategis untuk bergerak lebih cepat ialah menggabungkan otomatisasi dengan pekerjaan manual. Hal itu berfungsi sbeagai simulasi solusi atau fitur dari produk Anda.
Misal, Netflix merupakan startup yang terus mengirimkan CD ke pelanggan mereka ketika platform streaming daringnya masih dibangun.
3. Rekrut Karyawan dengan Metode Jarak Jauh
Ada banyak keuntungan dari mempekerjakan orang dari jarak jauh. Dalam hal kecepatan eksekusi pekerjaan, startup sebetulnya dapat bekerja 24/7 dengan anggota dari seluruh dunia.
Dengan pertumbuhan pesat pekerjaan jarak jauh, semakin banyak karyawan mencari fleksibilitas. Membatasi perekrutan Anda ke posisi in-house berpotensi menyusutkan talenta berbakat secara signifikan.
4. Lakukan Penjualan Sejak Hari Pertama
Saat Anda meluncurkan ide aplikasi, orang-orang akan siap untuk membeli, menggunakan, dan merekomendasikannya. Berinteraksi dengan pelanggan potensial merupakan bentuk penjualan, karena hal itu dapat membangun kesadaran untuk produk Anda.
Interaksi itu penting. Khususnya, bagi pendiri non-teknis yang sedang menunggu anggota tim menyelesaikan produk. Ia dapat berinteraksi dengan pemangku kepentingan utama, seperti mitra potensial, investor, dan pelanggan soal harapan mereka terhadap startup Anda.
Menggandeng mitra, menghimpun modal di putaran pendanaan, dan kontrak penjualan membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Semakin cepat Anda memulai, semakin cepat hal itu bisa selesai.
5. Delegasikan Kepemimpinan
Yang paling penting, jika Anda tidak bisa bergerak secepat yang dibutuhkan, pekerjakan seseorang yang bisa. Pada akhirnya, startup merupakan investasi berisiko dengan pengembalian tinggi.
Bergerak cepat memungkinkan Anda mengevaluasi potensi pengembalian investasi dengan cepat. Ada biaya peluang dari waktu dan uang yang terbuang dalam proyek yang belum jelas keberhasilannya.
Sebagai investor di startup Anda sendiri, kecepatan eksekusi memungkinkan Anda mengevaluasi kemajuan dari sudut pandang pengembalian (return of investment/ROI) secara konsisten. Nah, di situlah kelincahan dan adaptasi berperan besar.
Bila startup bergerak ke arah yang benar, Anda mendapatkan pengembalian berlipat ganda. Jika tidak, Anda perlu beradaptasi dan memulai lagi.