EKBIS.CO, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan cadangan devisa akan mengalami peningkatan pada akhir April 2020. Per akhir Maret lalu cadangan devisa Indonesia berada di posisi 121 miliar dolar AS.
“Kami perkirakan bahwa posisi cadangan devisa akan meningkat pada akhir April 2020 ini,” katanya dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Selasa (14/4).
Meski demikian, Perry memastikan posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2020 tersebut lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan impor, pembayaran utang luar negeri pemerintah, dan stabilisasi nilai tukar rupiah.
Perry mengatakan cadangan devisa sebesar 121 miliar dolar AS itu setara dengan pembiayaan 7,2 bulan impor atau 7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Sebelumnya pada Selasa (7/4), Perry menjelaskan cadangan devisa pada akhir Maret 2020 lebih rendah 9,4 miliar dolar AS dibandingkan bulan sebelumnya yakni 130,4 miliar dolar AS.
Penurunan tersebut terdiri dari sekitar 2 miliar dolar AS digunakan untuk memenuhi utang pemerintah yang jatuh tempo pada Maret 2020 dan 7 miliar dolar AS untuk upaya menstabilkan nilai tukar rupiah.
Tak hanya melalui cadangan devisa, Perry mengatakan Bank Indonesia juga mempunyai second line of defense yakni kerja sama bilateral swap untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan perekonomian Indonesia di tengah adanya Covid-19.
