EKBIS.CO, JAKARTA -- Perusahaan fintech peer to peer lending PT Ammana Fintek Syariah melihat sejumlah sektor mengalami peningkatan pembiayaan di tengah kondisi pandemi Covid-19. Pelaku usaha sejumlah sektor tersebut berhasil melihat peluang dan mengalihbentuk usahanya.
CEO Ammana, Lutfi Adhiansyah menyampaikan, semua sektor memang terdampak, tapi ada sektor yang justru berkembang. "Tidak semua sektor mengalami penurunan, ada yang meningkat," kata Lutfi kepada Republika.co.id, Kamis (16/4).
Ammana sendiri menyetop sekitar 80 persen pembiayaan, seperti usaha mikro informal yang biasanya tumbuh di kondisi normal. Termasuk pembiayaan yang pembayarannya dari sistem payroll.
Sementara sekitar 20 persen portofolio sisanya mengalami peningkatan bisnis sehingga mendapatkan pembiayaan lebih besar. Misalnya seperti sektor energi, tekstil, pangan, juga perkebunan.
"Energi misalnya pengusaha cangkang kelapa sawit yang ekspornya malah jalan terus dan cenderung meningkat ke negara empat musim," kata Lutfi.
Cangkang kelapa sawit digunakan sebagai briket bahan bakar arang di negara-negara tersebut. Permintaannya terus meningkat dari luar negeri sehingga butuh pembiayaan lebih besar.
Selain itu, peningkatan pembiayaan juga terjadi pada sektor konveksi, tekstil, atau fashion. Para pengusaha memanfaatkan momentum ini untuk beralih jadi membuat alat kesehatan, seperti alat pelindung diri (APD) atau masker.
Di sektor pangan, cukup banyak pengusaha yang beralih membuat frozen food atau makanan yang bisa distribusikan melalui e-commerce. Selain itu juga ada peningkatan pembiayaan untuk sektor IT di jaringan pengisian data dan pulsa. "Peningkatannya bisa dua kali lipat," ujar Lutfi.
Lutfi menyampaikan Ammana saat ini lebih fokus memberikan pembiayaan di sektor pangan, pertanian, perkebunan, dan kelautan. Sektor pangan yang akan memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga harus terus didorong agar tetap bisa bergulir.