Warta Ekonomi.co.id, Bogor
Perangkat lunak yang menyerang kerentanan Zoom di Windows dan MacOS sudah dijual secara daring, menurut para pakar keamanan siber.
Kerentanan itu masuk ke dalam kategori zero day, di mana vendor tak menyadari keberadaan peretas sehingga tak bisa mencegah eksploitasi tersebut untuk sementara waktu.
"Serangan zero-day di Windows memungkinkan para peretas mencuri kode dari perangkat pengguna Zoom, dan dijual secara daring seharga 500 ribu dolar AS (sekitar Rp7,8 M)," lapor TechRadar, dilansir Senin (20/4/2020).
Baca Juga: Kenapa Zoom Berbahaya? Ini Loh 6 Alasannya
Para peneliti telah menemukan sejumlah kerentanan, mulai dari peluang pencurian kredensial, pembajakan aplikasi, injeksi kode berbahaya, dan masih banyak lagi. Hal itu memaksa perusahaan menunda pengembangan produk untuk fokus memperbaiki kelemahan keamanan.
Dalam keterangan tertulisnya, Zoom berkata, "kami sangat mementingkan keamanan pengguna. Sejak mengetahui rumor ini, kami telah meningkatkan keamanan dengan menggandeng perusahaan terkemuka di industri untuk menyelidiki hal itu."
Menurut Zoom, hingga saat ini, belum ada bukti yang mendukung klaim tersebut.
Perlu diketahui, standar keamanan Zoom memang telah disorot dalamm beberapa pekan terakhir. Apalagi, ketika terjadi ledakan pengguna akibat karantina di tengah corona.
Para peneliti telah menemukan sejumlah kerentanan, mulai dari peluang pencurian kredensial, pembajakan aplikasi, injeksi kode berbahaya, dan masih banyak lagi. Hal itu memaksa perusahaan menunda pengembangan produk untuk fokus memperbaiki kelemahan keamanan.