Warta Ekonomi.co.id, Bogor -- Produsen peralatan elektronik rumah tangga China, Hisense, akan memangkas sekitar 2.200 pekerjaan di Eropa pada akhir tahun ini. Keputusan itu diambil karena permintaan terhadap produknya menurun akibat wabah COVID-19.
Pada April, penurunan permintaan hampir mencapai dua pertiga dibanding tahun sebelumnya. "Permintaan bahkan diprediksi menurun seperempatnya pada Mei dan Juni," ujar Hisense Europe pada Kamis (23/4/2020), dilansir dari Reuters.
Baca Juga: Habis PHK di Awal Tahun, Kini 'Hotel Melati Online' Potong Gaji dan Rumahkan Karyawan di . . . .
Di Eropa, Hisense mempekerjakan 9.309 karyawan, 5.580 di antaranya berbasis di Slovenia, sedangkan sisanya di Serbia dan Republik Ceko. PHK akan berdampak terhadap karyawan outsourcing, redudansi sukarela, dan pensiun.
Perusahaan menambahkan,"jumlah karyawan di Slovenia akan berkurang sekitar 1.000 orang, sedangkan 1.200 karyawan yang terkena PHK berasal dari dua kantor di Serbia dan Ceko."
Perlu digarisbawahi, Hisense Europe memperkirakan kerugian senilai puluhan juta euro pada paruh pertama 2020. Padahal, sebelumnya perusahaan memperkirakan laba senilai 1,1 juta euro (sekitar Rp 18,5 M).