Sabtu 25 Apr 2020 07:07 WIB

Curhat Bos Domino Pizza Selama Pandemi Corona: Segalanya Akan Berbeda

Domino Pizza memperkenalkan strategi pengiriman tanpa kontak bulan lalu.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Curhat Bos Domino Pizza Selama Pandemi Corona: Segalanya Akan Berbeda. (FOTO: Sindonews)
Curhat Bos Domino Pizza Selama Pandemi Corona: Segalanya Akan Berbeda. (FOTO: Sindonews)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Pandemi virus corona yang memaksa banyak bisnis untuk mengurangi iklan, Domino Pizza tetap bertahan. Tak hanya itu, sang CEO Ritch Allison mengaku akan tetap menggunakan iklan. Selain itu, Domino mengumumkan pada bulan Maret lalu bahwa mereka akan mempekerjakan 10.000 pekerja penuh waktu dan paruh waktu selama pandemi.

Pada awal April ini, ia mengatakan bahwa lebih dari 6.000 lokasi di seluruh negeri akan menyediakan total 10 juta irisan pizza gratis untuk organisasi kesehatan, anak-anak dan keluarga mereka, toko kelontong dan lainnya yang membutuhkan.

Baca Juga: Domino Hingga Pizza Hut, Pengusaha Restoran di AS Ini Terapkan Sistem Contactless Delivery

“Kami merasa sangat beruntung bahwa kami dapat tetap terbuka dan beroperasi selama krisis ini, dan dalam melayani pelanggan kami. Permintaan sangat kuat, dan kami terus terang membutuhkan lebih banyak orang untuk mengantarkan makanan kepada pelanggan kami saat dibutuhkan,” kata Allison.

Ketika masyarakat mempraktikkan physical distancing untuk mengurangi kemungkinan penyebaran Covid-19. Domino juga memperkenalkan strategi pengiriman tanpa kontak bulan lalu.

"Sepanjang jalan, saya pikir ... segalanya akan berbeda untuk sementara waktu," kata Allison. "Saya pikir pengiriman akan terus menjadi penting dan pengiriman tanpa kontak akan terus menjadi bagian dari normal baru untuk beberapa waktu mendatang."

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement