Warta Ekonomi.co.id, Bogor
Bulan lalu, Pemerintah China mengumumkan selesainya dua inisiatif teknologi yang melibatkan teknologi blockchain dan mata uang kripto.
Salah satunya ialah mata uang digital bank sentral China, DCEP, yang kabarnya sedang diuji coba di empat kota di Negeri Tirai Bambu.
Apa saja yang mesti diketahui soal yuan versi digital itu? Melansir Cointelegraph pada Rabu (13/5/2020), berikut ini informasi soal mata uang digital China yang telah Warta Ekonomi himpun:
Baca Juga: Dolar AS Kepepet Angan-Angan Donald Trump, Rupiah Malah di Atas Angin
Baca Juga: Kisah William Tanuwijaya: Dari Jaga Warnet Hingga Dirikan Tokopedia, Perusahaan Bernilai Triliunan
Yuan Digital Diterbitkan oleh Bank Sentral
Bank Sentral China memilih mendigitalkan yuan daripada meluncurkan mata uang digital baru. Dari segi teknis, yuan digital akan dikeluarkan oleh bank sentral ke bank komersial lokal, baru bisa diedarkan ke pengguna.
Artinya, bank akan menjadi satu-satunya penerbit dan pengedar utama yuan versi digital. Selain itu, Bank Sentral China juga berpotensi terlibat dalam merancang fungsionalitas dan dompet mata uang kripto nasional sehingga bisa mengakses datanya.
Tidak Memakai Blockchain
Tampaknya, sistem uang digital China tak akan didasari oleh blockchain demi menghadirkan sistem pembayaran digital senyaman WeChat Pay.
Pada Agustus 2018, Wakil Direktur Pembayaran Bank Sentral China, Mu Changcun mengatakan, "platform blockchain tidak bisa memberikan hasil yang dibutuhkan oleh pengguna ritel."
Yuan Digital Sedang Diuji
Uji coba dilakukan oleh Bank Pertanian China di daerah Shenzhen, Xiong'an, Chengdu, dan Suzhou, berdasarkan bocoran tentang aplikasi yuan digital yang beredar di dunia maya Negeri Tirai Bambu.
Mata uang digital itu juga akan digunakan untuk membayar uang transportasi para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Suzhou sejak April lalu.
Merek terkenal seperti McDonald's, Starbucks, dan Subway juga diminta berpartisipasi dalam uji coba dalam Program Kota Pintar Xiong'an. Selain itu, uji coba di kota tersebut juga berfokus pada perusahaan katering dan ritel.
Yuan Digital akan Memperkuat Ekonomi
Bos Fintech Practice dan Asia Pacific Blockchain Lab, Paul Sin menyebut, tujuan awal dibuatnya yuan digital adalah inklusi keuangan.
Mitra dari BN Capital, Chu menyatakan, bank-bank besar dunia, termasuk Bank Industri dan Komersial China, Bank China, dan Bank Pertanian China, serta Asosiasi Union Pay, dan dua fintek terbesar China, Alipay dan Wechat Pay akan menggunakan mata uang kripto untuk merampingkan operasionalnya.
Chu menilai, internasionalisasi yuan merupakan salah satu alasan utama di balik pengenalan mata uang kripto China. Yuan digital juga dilaporkan akan tersedia bagi para wisatawan selama Olimpiade Beijing 2022.
Mengurangi Ketergantungan terhadap Dolar AS
China tak ingin bergantung pada dolar AS yang menyampaikan ideologi dan kontrol yang berbeda darinya, begitu menurut Komite E-Commerce Blockchain China, Taeed.
Peluncuran yuan digital dinilai bisa menjadi langkah pengamanan China; karena kemenangan China dalam domain mata uang digital pada akhirnya dapat menjadikan dolar AS sebagai mata uang cadangan global.
Sejumlah analis memperkirakan, yuan digital akan menggantikan dolar di pasar dunia dalam 15 tahun ke depan.