Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Dua minggu lalu, atau tepat pada 25 April 2020 berdasarkan data yang dilansir Bloomberg Billionairs Index, kekayaan taipan sekaligus orang terkaya Indonesia, Budi Hartono tercatat turun akibat pandemi virus corona menjadi USD 10,7 miliar. Sementara Michael Hartono turun menjadi USD 9,8 miliar.
Namun per hari ini, Kamis (14/5/2020) berdasarkan Bloomberg Billionairs Index, kekayaan Budi Hartono meningkat menjadi USD 11,8 miliar (Rp175,8 triliun). Sementara dilansir Fobres Real-time Net Worth, kekayaan konglomerat Djarum ini berada di angka USD 14,5 miliar (Rp216,17 triliun) dengan peringkat 80 dunia.
Baca Juga: Menolak Lupa! Bakalan Makin Kaya Raya, Hari Ini BCA Setor Triliunan Rupiah ke Kantong Duo Hartono!
Sementara Michael Hartono, kekayaannya meningkat menjadi USD 11 miliar (Rp163,9 triliun), menurut Bloomberg Billionairs Index. Dan USD 13,9 miliar (Rp207,2 triliun) dengan peringkat 86 dunia, menurut Fobres Real-time Net Worth.
Pemilik Grup Djarum tersebut mengawali bisnisnya lewat perusaahaan rokok, namun kini Djarum memperluas lini bisnisnya ke sektor properti, perbankan, elektronik, pulp dan kertas, perkebunan, telekonomunikasi hingga yang teranyar merambah industri digital melalui perusahaan modal ventura GDP Venture.
Grup Djarum juga memiliki bisnis properti dan perhotelan. Meskipun lini bisnis utama tak melantai di bursa, setidaknya terdapat dua perusahaan Grup Djarum yang menjadi emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).
Adapun melonjaknya kekayaan mereka ditengarai berkat adanya pendapatan dividen dari BCA. Keduanya tercatat menguasai saham BCA dengan porsi 54,94% melalui PT Dwimuria Investama Andalan, sebuah perusahaan investasi yang berbasis di Kudus, Jawa Tengah.