EKBIS.CO,
Kementerian BUMN Dukung Kebangkitan UKM Jateng Pascapandemi
SEMARANG—
Jawa Tengah sudah menyiapkan sejumlah skenario pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Tengah tahun 2021.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah bakal men-set up APBD tahun 2021 guna menyelamatkan berbagai sektor terdampak Covid-19, salah satu yang utama adalah sektor perekonomian.
“Makanya, APBD 2021 nanti adalah APBD pertolongan,” ungkap Ganjar dalam keterangan pers kepada Republika.co.id, di Semarang, Sabtu (16/5).
Perihal skenario ini, jelas guberur, juga telah disampaikan kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, di sela penyerahan bantuan alat kesehatan (alkes) di rumah dinas Gubernur Jawa Tengah, Puri Gedeh, hari ini.
Di luar skenario anggaran tersebut, Gubernur Jawa Tengah juga menyampaikan kepada Menteri Erick Thohir terkait sejumlah strategi untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi pascapandemi di daerahnya.
Salah satunya adalah kerjasama yang digagas Pemprov Jawa Tengah bersama dengan sejumlah e-commerce raksasa nasional, untuk keperluan pelatihan dan kerjasama penguatan kapasitas lainnya.
Termasuk persoalan permodalan yang bakal menjadi salah satu problem guna mendukung strategi tersebut. “Maka kami sampaikan pula kepada pak menteri, harapan agar ada perusahaan- perusahaan BUMN yang bisa membantu kami mengembangkan sektor ini,” jelasnya.
Bank-bank BUMN, lanjut gubernur, diharapkan juga bisa membuka akses Kredit Usaha Rakyat (KUR). “Apabila itu bisa dilakukan, maka kebangkitan ekonomi Jawa Tengah (khususnya dari industri kecil menengah) bisa lebih cepat dilakukan,” ujar dia.
Menanggapi hal ini, Menteri BUMN Erick Thohir sepakat dengan apa yang diprogramkan Gubernur Jawa Tengah. Menurutnya Erick, ekonomi khususnya UKM memang harus mendapat perhatian setelah pandemi berlalu.
“Saya sangat setuju, karena dilihat kondisi hari ini, dibandingkan dengan krisis sebelumnya, sektor UKM memuanya ikut terdampak,” ujar dia.
UKM, jelas Erick, memang harus menjadi prioritas, karena mayoritas UKM di negeri ini mampu menyerap tenaga kerja cukup besar, jika dibandingkan dengan koorporasi lainnya.
Kementriannya juga sangat mendukung pengembangan UKM untuk bangkit pasca pandemi Covid-19, kendati BUMN saat ini tidak semuanya dalam kondisi sehat.
Namun dia akan memetakan BUMN mana yang kuat. Karena akibat Covid-19 ini, 90 persen BUMN terdampak, hanya 10 persen yang tidak terdampak. “Maka harus dipetakan mana yang bisa mendukung program kebangkitan UKM pascapandemi tersebut,” tegasnya.
Dia juga menegaskan, selama wabah Covid-19 berlangsung, bank BUMN sudah melakukan restrukturisasi untuk pelaku UKM dan usaha kecil lainnya. Bahkan nilai restrukturisasi yang dilakukan bank BUMN tersebut sudah mencapai Rp 120 triliun lebih.
Itu sudah berjalan, tapi masih belum cukup. Maka Erick juga mengaku sudah sudah menggelar rapat, dengan menko dan lainnya, untuk membahas banyak hal. Termasuk suply change industri kesehatan yang kemungkinan bakal dibangun di Jawa Tengah.
“Bahkan Kementerian BUMN juga tengah menyiapkan pemanfaatan lahan PTPN dan Perum Perhutani, dalam mendukung kebutuhan pangan bagi pemulihan akibat pandemi ini,” ujar dia.