Senin 18 May 2020 20:22 WIB

Pendiri Uniqlo Masih Jadi Orang Terkaya di Jepang

Pendiri Uniqlo Masih Jadi Orang Terkaya di Jepang, Kekayaannya Capai Rp331 Triliun

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Selamat! Pendiri Uniqlo Masih Jadi Orang Terkaya di Jepang, Kekayaannya Capai Rp331 Triliun!. (FOTO: Dictio)
Selamat! Pendiri Uniqlo Masih Jadi Orang Terkaya di Jepang, Kekayaannya Capai Rp331 Triliun!. (FOTO: Dictio)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Pendiri fesyen ritel Uniqlo Tadashi Yanai kembali didaulat menjadi orang terkaya di Jepang. Dilansir dari Forbes di Jakarta, Senin (18/5/2020) kekayaannya tahun ini mencapai USD 22,3 miliar (Rp331,8 triliun).

Pada Agustus 2019 lalu, perusahaan ini mencatatkan net profit sebanyak USD 2,3 miliar (Rp34,2 triliun), sementara pendapatannya mencapai USD 21,3 miliar (Rp316,96 triliun).

Baca Juga: Dirayu Pindah dari China Sampai Diimingi US$2 M, Toyota & 4 Perusahan Jepang: No! China Amat Penting

Yanai bercita-cita untuk menjadikan perusahannya sebagai ritel fesyen terbesar di dunia. Artinya, ia harus melampaui H&M dan Inditex yang merupakan induk usaha Zara.

Tadashi Yanai tumbuh di toko clothing milik orangtuanya di kota kecil di Prefecture Yamaguchi yang berada di sebelah barat daya Jepang.

Pada Desember 2019 lalu, Yanai telah mengundurkan diri sebagai direktur independen di Softbank Group setelah 18 tahun berada di perusahaan milik Masayoshi Son yang merupakan orang terkaya nomor dua di Jepang.

Untuk diketahui, para taipan Jepang juga ikut terdampak virus corona. Kekayaan 50 orang terkaya di Negara Matahari Terbit ini mengalami penurunan sebesar 5% menjadi USD 168 miliar dibandingkan pada 2019. Sementara indeks Nikkei 225 sudah turun sebesar 11% selama setahun.

Meski demikian, Yanai masih berhasil menjadi orang terkaya di Jepang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement