EKBIS.CO, NEW YORK -- Bursa saham Amerika Serikat (AS) berakhir melemah pada perdagangan Kamis (21/5) malam. Pergerakan Wall Street terpengaruh hubungan dagang antara AS dengan China yang kembali memanas.
Presiden Donald Trump mengatakan AS akan bereaksi keras apabila China menjatuhkan hukum keamanan nasional kepada Hong Kong sebagai respons atas aksi protes kekerasan pro-demokrasi yang kerap terjadi pada tahun lalu.
Sebelumnya Sekretaris Negara AS, Mike Pompeo, mengkritisi penanganan Beijing dalam mengatasi penyebaran Covid-19. Sementara itu, pejabat China mengatakan negaranya tidak akan menarik diri dari tensi yang meluas.
"Sepertinya Cina akan menjadi pelampiasan untuk pemilihan presiden AS yang akan datang," kata CEO TrimTabs Asset Management, Bob Shea, dikutip Reuters, Kamis (21/5).
S&P 500 telah melonjak 30 persen sejak menyentuh posisi terendahnya pada Maret lalu. Namun, indeks tetap turun sebesar 13 persen dari posisinya di bulan Februari. Hampir sebagian besar saham-saham di indeks S&P 500 terkoreksi 20 persen sejak Februari.
Sedangkan indeks Nasdaq sudah turun lima persen sejak posisi tertingginya di bulan Februari. Beberapa pekan terakhir, Nasdaq sempat menguat didorong oleh saham-saham perusahaan teknologi seperti Microsoft dan Amazon. Namun, pada kamis kemarin, Amazon anjlok 2,05 persen.
Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial (DJI) turun sebesar 0,41 persen dan berakhir di posisi 24.474,12. Selanjutnya S&P 500 terkoreksi 0,78 persen ke level 2.948,51 dan diikuti Nasdaq anjlok sebesar 0,97 persen ke posisi 9.284,88.