Sabtu 23 May 2020 12:02 WIB

Hadapi Bonus Demografi, Milenial Harus Mampu Berwirausaha

Tips berbisnis, jangan gengsi kenali apa yang dibutuhkan pasar dan mudah didapat

Rep: ali mansur/ Red: Hiru Muhammad
Generasi milenial bidang pertanian saat ini tak hanya sekadar bertani, namun juga cerdas berwirausaha tani dengan memanfaatkan teknologi digital.
Foto: Kementan
Generasi milenial bidang pertanian saat ini tak hanya sekadar bertani, namun juga cerdas berwirausaha tani dengan memanfaatkan teknologi digital.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Menghadapi era bunus demografi kedepan generasi pemuda dituntut untuk bisa mengembangkan kreatifitas dan inovasi di bidang kewirausahan baik berbasis digital maupun wirausaha lainnya. Karena persaingan dalam menghadapi era bonus demografi milenial perlu banyak terobosan dan kreatifitas yang diciptakan untuk membantu pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan kerja.

Untuk menjawab tantangan itu, Tenaga Ahli Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Hasan Basri menggelar sharing session secara daring bersama entrepreneur muda yang sukses hingga diundang istana. Yaitu Ulfah Febrianti seorang pengusaha dorokdokcu. "Problem yang ada saat ini adalah bagaimana menumbuhkan jiwa entreprenerur di kalangan generasi muda," kata Hasan dalam pesan singkat kepada Republika.co.id, Jumat (22/5).

Menurut Hasan, banyak orang yang sukses secara ekonomi. Sebab memilih berwirausaha dibanding menjadi karyawan. Biarpun omsetnya kecil, tapi perusahaan sendiri. Daripada omset besar, tapi memperkaya perusahaan orang lain. Kemudian tujuan dari sharing session ini adalah untuk memberikan semangat kepada generasi millenial untuk menciptakan usaha.  "Dimulai dengan yang sederhana tetapi menjanjikan bahkan menjadi salah satu startup yang sukses di indonesia," katanya.

Lanjut Hasan, Ulfah dikenal sebagai pengusaha muda yang sukses. Diusianya yang masih 26 tahun ini, Ulfah sukses mengembangkan usaha cemilan tradisional bernama dorokdokcu. Berkat keberhasilannya, ia sempat diundang Istana dalam peluncuran kampanye #banggabuatanindonesia yang diinisiasi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam sesi sharingnya, Ulfah mengatakan, untuk memulai bisnis ini hanya bermodalkan uang pinjaman sebesar Rp 1,5 juta dari orang tua. Pengakuannya, modal awal tersebut merupakan hasil pinjaman dari orang tua untuk dibelikan 15 bungkus dorokdokcu. Berbekal dua foto di akun Instagramnya, dari 15 bungkus yang dijual, yang minat ada 32. 

"Sore itu, uang modal aku kembaliin ke mama, dan dana itu diputarkan hingga Dorokdokcu sebesar ini. Awalnya dari 15 bungkus per hari, kini sekitar 4.500 bungkus bisa terjual per hari," ungkap Ulfah sapaan akrabnya

Dalam kesempatan itu, Ulfah juga memberikan Tltips kepada anak muda yang ingin memulai usaha. Menurutnya, untuk tips memulai usaha bagi anak muda millineal, adalah kenali dan pelajari terlebih dahulu pasarnya. Ketahui apa yang dibutuhkan masyarakat saat ini dan mudah didapatkan, dan jangan gengsi untuk berjualan.

Dalam menjalankan bisnisnya, Ulfa bekerja hanya dengan seorang karyawan dan dibantu oleh orang tuanya. Menurutnya berwirausaha itu seru, karena ada nilai yang tak dapat dibeli dengan uang. Selain itu, dengan berwirausaha juga bisa meningktkan kreativitas diri.  “Untuk generasi muda, ayo  berwirausaha. Kembangkan diri kita, gali potensi diri kita, kenali diri kita, kenapa sih kita tidak memulai usaha ? Usaha itu seru, karena ada hal lain yang didapatkan bukan hanya profit," ajak Ulfa.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement