EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah melakukan restukturisasi kredit secara efektif kepada lebih dari 300 ribu debitur terdampak Covid-19 hingga akhir April 2020. Angka restrukturisasi kredit setara dengan nilai baki debet sekitar Rp 58 triliun.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rully Setiawan mengatakan perseroan berupaya membantu pemerintah menggerakkan ekonomi nasional yang terpapar pandemi coronavirus. Hal ini sejalan dengan ketentuan nomor 11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019.
"Dari jumlah tersebut (restrukturisasi kredit) sebagian besar merupakan debitur UMKM dengan menggunakan skema penundaan pembayaran cicilan pokok dan bunga," ujarnya dalam keterangan tulis, Sabtu (30/5).
Adapun sesuai mandat Peraturan OJK dipertegas dengas surat OJK pada 27 Mei 2020, Bank Mandiri telah menyusun kebijakan internal untuk mempercepat proses persetujuan restukturisasi, serta melakukan proses pelaporan secara khusus.
“Kami juga menyambut baik beberapa pelonggaran ketentuan perbankan, khususnya terkait aturan kecukupan modal yang disampaikan dalam surat OJK karena akan memberikan ruang likuiditas dan permodalan perbankan sehingga stabilitas sektor keuangan tetap terjaga di tengah pandemi Covid-19,” ucapnya.
Menurutnya saat ini Bank Mandiri masih memiliki likuiditas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan baik pada jangka pendek maupun jangka panjang antara lain ditunjukkan oleh Liquidity Coverage Ratio (LCR) dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) masing-masing berada kisaran 170 persen dan 112 persen.
Dengan realisasi LCR dan NSFR yang tinggi tersebut, penyesuaian kewajiban pemenuhan LCR dan NSFR menjadi 85 persen memberikan kelonggaran likuiditas yang lebih banyak bagi Bank Mandiri untuk pemanfaatan aset likuid yang tersedia," ucapnya.
Kesiapan New Normal
Rully juga memastikan kesiapan Bank Mandiri dalam melaksanakan skenario menuju New Normal sesuai surat Menteri BUMN Nomor S-336/MBU/05/2020 tentang Antisipasi Skenario The New Normal Badan Usaha Milik Negara
“Sesuai tahapan dalam skenario New Normal, maka jumlah cabang operasional kami sejak 26 Mei telah bertambah menjadi 60 persen dari total seluruh cabang atau sebanyak 1.539 cabang, dan akan bertambah menjadi 70 persen pada 1 juni mendatang. Kami juga melakukan reaktivasi ATM dan EDC sehingga saat ini sebanyak 17.627 mesin ATM dan lebih dari 280 ribu mesin EDC telah operasional,” jelasnya.
Dia juga memastikan seluruh protokol kesehatan terus diterapkan secara ketat di seluruh kantor utama dan kantor cabang Bank Mandiri. Semisal penggunaan masker, penyediaan hand sanitizer dan thermogun untuk pengecekan suhu karyawan dan pengunjung serta penerapan physical distancing saat antrian di cabang
“Saat ini jam layanan kantor cabang Bank Mandiri dimulai dari pukul 09.00-15.00. Untuk keselamatan, kami telah menempatkan sekat berupa acrylyc pembatas antara frontliner dan nasabah,” ucapnya.
Meski demikian, para nasabah tetap disarankan untuk melakukan transaksi keuangan melalui electronic channel Bank Mandiri seperti Mandiri Online yang dapat melayani berbagai transaksi keuangan nasabah. Bahkan saat ini sudah dilengkapi dengan fitur biometric login dengan fingerprint scan maupun face recognition untuk menjamin keamanan transaksi.
"Mandiri Online versi terbaru juga dapat menampilkan seluruh informasi simpanan atau pinjaman pengguna secara terperinci," ucapnya.
Menurutnya saat ini masyarakat juga bisa membuka rekening tanpa harus ke kantor cabang Bank Mandiri, tetapi cukup melakukan scan QR atau mengakses join.bankmandiri.co.id pada telepon pintar masing-masing. Setelah membuka rekening online dan memperoleh nomor rekening, masyarakat juga dapat langsung mengakses aplikasi Mandiri Online untuk bertransaksi.
"Bagi nasabah perusahaan juga dapat melakukan transaksi perbankan menggunakan Mandiri Cash Management, yang meliputi transfer dana maupun virtual account hingga ke sistem payroll," ucapnya.
Ke depan, Bank Mandiri berupaya meningkatkan inovasi pada produk Mandiri Online ini agar bisa memenuhi berbagai kebutuhan nasabah dan masyarakat luas.