Selasa 02 Jun 2020 10:27 WIB

Rupiah Menguat Seiring Demo di AS

Pasar masih merespons positif rencana pembukaan kembali sebagian aktivitas ekonomi.

Red: Friska Yolandha
Karyawan menghitung uang dolar di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Jakarta, Senin (18/5/2020). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan Senin (18/5) sebesar 10 poin atau 0,07  persen ke level Rp Rp14
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Karyawan menghitung uang dolar di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Jakarta, Senin (18/5/2020). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan Senin (18/5) sebesar 10 poin atau 0,07 persen ke level Rp Rp14

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (2/6) pagi. Nilai tukar rupiah bergerak menguat seiring demo rusuh yang terjadi di Amerika Serikat.

Pada pukul 9.35 WIB, rupiah menguat 145 poin atau 0,99 persen menjadi Rp 14.465 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.610 per dolar AS. Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan hari ini rupiah mungkin bisa mendapatkan dorongan penguatan terhadap dolar AS karena kondisi demo rusuh di AS yang berpotensi mengganggu aktivitas ekonomi AS.

Baca Juga

"Selain itu, pasar juga masih merespons positif rencana pembukaan kembali sebagian aktivitas ekonomi di tengah pandemi yang masih berlangsung," ujar Ariston.

Namun di sisi lain, lanjut Ariston, potensi perang dagang AS dan China bisa menahan penguatan tersebut. Ada kabar dari sumber Reuters bahwa kemungkinan pemerintah China menunda pembelian barang pertanian dari AS.

Ariston memperkirakan rupiah hari ini berpotensi bergerak menguat di kisaran Rp 14.500-Rp 14.450 per dolar AS dan resisten Rp 14.700 per dolar AS. Pada Jumat (29/5) lalu, rupiah ditutup menguat 105 poin atau 0,71 persen menjadi Rp 14.610 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.715 per dolar AS.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement