Warta Ekonomi.co.id, Bogor
Bisnis aplikator taksi daring Uber anjlok hingga 70% daripada tahun lalu. Meski tak seburuk titik terendah selama pandemi corona, estimasi pemulihan bisnis Uber tidak akan terjadi dalam waktu dekat.
Lebih lanjut, penurunan performa bisnis itu terjadi bersamaan dengan naiknya permintaan pengiriman makanan daring Uber Eats.
"Bisnis Uber Eats meningkat lebih dari dua kali lipat, keuntungannya pun bertambah," kata CEO Uber, Dara Khosrowshahi, dilansir dari Bloomberg, Kamis (4/6/2020).
Baca Juga: Gojek Dapat Kucuran Dana Baru dari Facebook dan PayPal, GoPay dan PayPal Bakal Terhubung?
Baca Juga: Duh, 687 Akun Youtube Dijual di Dark Web, Kok Bisa SIh?
Karena itu, Uber bermaksud mendorong konsolidasi di pasar pengantaran makanan daring melalui berbagai peluang. Belum lama ini beredar kabar proposal akuisisi Uber terhadap Grubhub.
Khosrowshahi enggan mengomentari laporan yang beredar bulan lalu itu.
Yang jelas, bisnis Uber begitu terpukul oleh pandemi dan pembatasan kegiatan normal. Pesanan taksi daringnya anjlok sampai 80% pada April sehingga Uber mesti memecat ribuan karyawannya secara global.